Pergeseran gaya hidup masyarakat di masa pandemi, menyebabkan salah satu permasalahan muncul, yaitu adanya lonjakan konsumsi sampah plastik di tengah masifnya trend belanja online dan delivery order. Menanggapi permasalahan tersebut, pada 3/8/2021 mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan kolaborasi dengan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Banjarnegara, dengan membentuk suatu ruang diskusi daring bernama Dialog Ekologi. Tema yang diangkat pada agenda tersebut adalah Pelajar BTS (Bantu Tangani Sampah). Kegiatan ini diikuti oleh pelajar dan remaja dari berbagai latar belakang dan daerah, utamanya pelajar yang memiliki konsen terhadap ekologi di Kabupaten Banjarnegara.
"Dialog Ekologi merupakan salah satu langkah penyadaran dan pencerdasan terhadap urgensi keikutsertaan pelajar dan remaja dalam penanggulangan sampah plastik di lingkungan masing-masing." Jelas Ganis Khoirun Nisa', Koordinator program Dialog Ekologi KKN Tim II UNDIP. Menurutnya, pelajar dan remaja dipilih sebagai objek dalam langkah penyadaran ini karena mereka merupakan aset dan pioneer yang dapat menggerakkan perubahan secara berkesinambungan di masa sekarang hingga masa depan.
Dinul qoyimah selaku anggota PD IPM Banjarnegara juga mengungkapkan bahwa kolaborasi yang dilakukan dengan KKN Tim II Undip sangatlah bermanfaat bagi pelajar. "(Kegiatan ini) sangat menarik dan bermanfaat, apalagi di dukung dengan pembicara yang berkompeten. Kita tahu bahwa sampah menjadi ancaman bagi lingkungan, namun seringkali di acuhkan oleh manusia sehingga perlu adanya diskusi dan dialektika seperti ini."
Dialog Ekologi ini menghadirkan dua orang pemantik yang memiliki spesialisasi di bidang ekologi dan penanganan sampah plastik. Salah satu pemantik yakni Wening Septiyani (President of Seangle Semarang 2019-2020), menyampaikan bahwa kenaikan jumlah sampah plastik merupakan masalah yang sangat kompleks sehingga perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak dan stakeholder terkait. Menurutnya, apabila sampah plastik tidak ditangani secara kolektif maka hanya akan memunculkan masalah baru yang tak kunjung selesai.
Berkaitan dengan peran pelajar dan remaja dalam penanganan sampah plastik, pemantik kedua Dialog Ekologi yakni Khosiyati (Alumni Sekolah Ekologi PP IPM) menyampaikan bahwa, banyak hal yang bisa dilakukan oleh para pelajar dan remaja dalam menangani permasalahan sampah palastik. Beberapa contoh diantaranya adalah dengan shadaqah sampah, pembuatan ecobrick dan kerajinan dari sampah plastik hingga pengadaan rumah pilah sampah. Kegiatan Dialog Ekologi ini kedepannya diharapkan juga mampu menjadi embirio gerakan ekologi, khususnya bagi pelajar di Banjarnegara.
Secara umum, program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip pada dasarnya bertujuan untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul akibat pandemi covid-19, seperti permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat sejak pandemi dimulai. Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh para mahasiswa ini antara lain workshop tentang ecobrick (batu bata dari sampah plastik) serta pembuatan video edukatif terkait fact and hoax seputar vaksin dan pandemi covid-19. Harapannya, program-program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip ini dapat terus memberikan kebermanfaatan secara luas bagi masyarakat Banjarnegara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI