Lihat ke Halaman Asli

ABDUL GANI HAITAMY

ingin berkarya lewat tulisan tulisan yang mencerahkan dan inshaa allah akan mejadi referissi bagi semua kalangan yang konsen dengan hukum, pendidikan kesehtan dan parawisata.

tiga golongan pemuda aceh paska damai

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Golongan pertama yang menikmati hasil damai. Golongan yang ke Dua pemuda yang menanti hasil Damai Golongan yang ke tiga Pemuda yang melihat hasil Damai.

Hakikatnya damai yang diharapkan oleh masyarakat Aceh umumnya dan Pemuda Aceh khususnya adalah datangnya kesejahteraan. Ilustrasi ini terangkum setelah sekian tahun mendengar berbagai omongan kesejahteraan. Apalagi setelah damai omongan bahwa harapan kesejahteraan akan terwujud bila Aceh dipimpin oleh mantan kombatan GAM. Harapan itu wujud dari integrasi tujuan perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan kampanye bahwa Aceh memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah ruah.

Namun di usia perdamaian Aceh sudah sembilan tahun penantian kesejahteraan mulai dipertanyakan oleh kaum muda Aceh. Karena sampai hari ini masih melihat kado kesejahteraan itu masih sangat jauh dari harapan. Terutama dalam bentuk peluang-peluang pekerjaan sesuai dengan skil. Tetapi harapan sepertinya akan haus dimakan usia, malah untuk melangsungkan sebuah perkawinan yang nyaman saja sulit. Jeulame pih tan pat mita, nacan ruek bak taduek-taduek”

Dalam bab ini ada tiga kategori pemuda Aceh dalam lingkaran Damai Aceh. Pertama adalah Pemuda yang menikmati hasil damai, pemuda ini baik terlibat maupun tidak terlibat dalam kancah konflik Aceh namun di era kekinian ia termasuk dalam lingkaran yang dapat menikmati nikmatnya damai. Menjadi anggota legislative, Menjadi Kontraktor, Menjadi staf Ahli, dan ada juga menjadi ‘tukang olah proposal’.

Golongan ini terbagi dalam berbagai macam model, ada model memiliki kemampuan ilmu pengetahuan, Kemampuan persaudaraan, ikatan emosional sampai pada ‘tukang iyakan’ atau dalam bahasa lokal di sebua menjadi mesin ‘Euoo’

Sementara golongan yang kedua adalah Golongan Pemuda yang menanti hasil damai, golongan yang terpaku dan terjebak dengan kata –kata setelah ini dan itu akan – Sejahtera, golongan ini biasanya berpikiran lurus dan tidak bertabiat ‘Olah’. Namun golongan ini paling banyak menjadi korban karena percaya dengan manisnya bahasa kesejahteraan yang sering didengarkan diberbagai kesempatan.

Dan golongan yang ketiga adalah Golongan Pemuda yang melihat hasil damai, golongan ini kebanyakan menjadi pengamat, menyelami, menyaksikan dan menertawakan. Golongan ini terdiri dari berbagai tingkat kehidupan, ada yang sudah memiliki pekerjaan sendiri, ada yang hidupnya sudah mapan.

Namun dalam kelompok ini juga termasuk kelompok yang pernah berjuang, yang pernah merasakan kepedihan langsung, namun di era kekinian hidupnya masih ‘Terkuran’. Merekalah yang melihat hasil damai dengan penuh kesesangsaraan dan kepiluan.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline