Karanganyar, Sabtu (3/8/2024). Tim Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dipimpin Dr. Ir. Muji Rahayu, S.P., M.P. bersama Prof. Dr. Okid Parama astirin, M.S., Prof Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T., Ari Prasetyo, S.T., M.T., Gusti Fauza, S.T., M.T., Ph.D., dan Marwahyudi, S.Pd., M.T. pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Aklimatisasi Tanaman Budidaya pada Kelompok Tani Mulyo 1 di Dusun Ngampel, Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Aklimatisasi merupakan salah satu tahapan dalam kultur jaringan yang merupakan proses pemindahan benih dari botol kultur jaringan (lingkungan terkontrol) dengan komponen terkendali, untuk penyesuaian atau adaptasi di lingkungan baru sebelum ditanam di lahan. Benih dari hasil kultur jaringan ini memiliki beberapa keunggulan antara lain kualitas baik, seragam, bisa dihasilkan dalam jumlah banyak, dan cepat menghasilkan. Proses aklimatisasi memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dan terkontrol agar tanaman dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik.
Kegiatan pelatihan diawali dengan penyampaian materi mengenai kultur jaringan secara umum dan aklimatisasi tanaman pisang yang disampaikan Nanda Saskya, S.P. dan Dr. Ir. Muji Rahayu, S.P., M.P. sebagai pembicara. Benih tanaman pisang sengaja dipilih karena Desa Gentungan memiliki potensi untuk pengembangan tanaman tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta anggota Kelompok Tani Mulyo 1 secara antusias dan penuh semangat.
Materi yang disampaikan meliputi pemahaman kultur jaringan secara umum serta langkah-langkah melakukan kultur jaringan sampai menjadi tanaman yang siap diaklimatisasi, pengertian aklimatisasi, metode aklimatisasi, media tanam yang digunakan, cara merawat, hingga proses tanaman dapat dipindahkan ke lapangan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan demonstrasi atau praktek aklimatisasi benih pisang yang mencakup pembersihan akar benih pisang yang akan dipindah tanam, perendaman benih pada larutan bakterisida dan fungisisda, persiapan media tanam, serta penanaman dan perawatan benih.
Dalam kegiatan ini juga turut diberikan benih pisang hasil kultur jaringan kepada masyarakat supaya masyarakat mulai menanam tanaman pisang baik di pekarangan maupun di lahan sawah serta sebagai bentuk dukungan terhadap permasalahan kurangnya benih tanaman pisang yang berkualitas dan seragam. Beberapa varietas pisang yang diberikan antara lain pisang raja bulu, barangan, barangan merah, dan mas kirana.
Tim pelaksana kegiatan mengatakan bahwa, “Pemilihan Kelompok Tani Mulyo 1 tidak lain karena untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang ada sehingga dapat membantu dalam meningkatkan keberhasilan budidaya pisang serta meningkatkan kualitas hasil panen sehingga dapat diikuti dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan.” Tim pelaksana program juga akan terus melakukan monitoring serta pendampingan pada Kelompok Tani Mulyo 1 hingga benih tanaman pisang dapat dipindahkan ke lahan budidaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H