Lihat ke Halaman Asli

Tikus, Apa Salahku

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pengerat apa saja di dalam rumah
kata orang-orang aku tikus bedebah
makanan habis kuremah-remah
kadang kusisakan sedikit untuk orang rumah
apa aku salah
terlahir sebagai tikus rumah
pemakan apa saja
baju tak berpewangipun sempat kuremah
kabel listrik sempat kujamah
maaf maaf maaf engkau bilang aku tikus sampah
bagiku tak masalah

dinegeri ini banyak yang ikut jejak perilaku tikus
gerogoti duit pajak seperti gayus
gerogoti wibawa hakim berprofesi ganda seperti markus
apa itu ? makelar kasus
gerogoti uang proyek supaya cepat tembus
ajib benar kitab sucipun bisa jadi kasus
tikus itu seperti layaknya virus
semua terjangkit tak kecuali para politikus
bahkan sudah pada taraf lebih rakus
dari jenis kamu sekalian wahai tikus

aku memang tikus
kadang dirumah, disawah, digot atau di laboratorium percobaan
hidupku masih berguna bagi manusia
terutama bagi yang hidup di indonesia
terbukti ada pabrik yang membuat racun dan lem tikus
terbukti ada lembaga KPK pemburu gayus dan markus
bila kurang sakti panggilkan saja densus
ayo kejarlah daku dengan kecepatan seratus
habisi saja aku sampai mampus
aku tikus rakus, sudah nasibku tercipta sebagai virus
lihat badanku tak lagi kurus
maukah engkau jadi tikus ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline