Lihat ke Halaman Asli

Rokok dan Rokok Elektrik Tidak untuk Kaum Wanita?

Diperbarui: 9 Juni 2023   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perempuan vapping. (Foto: KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA)

Perkembangan industri rokok selalu menjadi isu yang kontroversial, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat. 

Tradisionalnya, rokok sering dikaitkan dengan maskulinitas dan pria sebagai pengonsumsinya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pandangan dan pola konsumsi rokok oleh perempuan juga telah mengalami perubahan signifikan. 

Artikel ini akan menjelaskan pandangan perempuan yang menggunakan rokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik, serta membahas hubungannya dengan kesetaraan gender.

Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa pandangan perempuan terhadap rokok dan keputusan mereka untuk menggunakannya sangat bervariasi. 

Beberapa perempuan memilih untuk merokok sebagai bentuk ekspresi diri, penghilang stres, atau sebagai bagian dari lingkungan sosial di mana mereka berada. 

Meskipun demikian, persepsi dan sikap perempuan terhadap rokok dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan lingkungan di sekitar mereka.

Pandangan perempuan yang menggunakan rokok dapat dilihat dari dua perspektif: dari sudut pandang kesetaraan gender dan dari sudut pandang kesehatan.

Dari perspektif kesetaraan gender, banyak perempuan yang berpendapat bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan pria untuk memilih apakah akan merokok atau tidak. 

Mereka menekankan pentingnya pengakuan akan hak-hak individu dan otonomi dalam membuat keputusan tentang tubuh mereka sendiri. 

Pandangan ini menekankan bahwa gender tidak boleh menjadi faktor penentu dalam membatasi kebebasan seseorang dalam memilih untuk merokok atau tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline