Lihat ke Halaman Asli

Apa Teknologi Blockchain Membuat Korupsi dan Cuci Uang Menjadi Mudah

Diperbarui: 13 Mei 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koin. Sumber Ilustrasi : Pexels.com/Pixabay

Belakangan ini banyak pembahasan mengenai teknologi blockchain yang ramai di berbagai negara di dunia hal ini kemampuannya untuk meningkatkan transparansi dan keamanan dalam melakukan transaksi. Namun seperti biasa kita dalam setiap ada perubahan atau teknologi baru perlunya ada kecurigaan apakah akan meningkatkan kejahatan dalam dunia bisnis dalam hal ini korupsi dan cuci uang.

Kelemahan dalam sistem transaksi dan kontrol yang tidak memadai menjadi penyebab membuka celah untuk melakukan kegiatan korupsi dan cuci uang. Celah ini dimanfaatkan oleh para orang-orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan dirinya sendiri. Hal ini membuat kerugian yang besar bagi masyarakat dan menjadi penghambat bahkan kehancuran ekonomi suatu negara.

Namun, teknologi blockchain dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Penggunaan blockchain sebagai alat transaksi menjadikan data transaksi tercatat secara terdesentralisasi dan terenkripsi pada jaringan blockchain. Hal ini membuat transaksi menjadi transparan dan sulit dimanipulasi oleh pelaku kejahatan.

Bahkan teknologi blockchain dapat membantu mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan atau tidak wajar. Ketika terdapat transaksi yang mencurigakan, blockchain akan memberikan sinyal peringatan dan transaksi tersebut akan ditinjau lebih lanjut oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian polisi dan KPK dapat bertindak menegakkan hukum dengan mudah dalam hal pencucian uang dan korupsi.

Beberapa negara seperti Estonia dan Georgia telah mengadopsi teknologi blockchain dalam sistem pemerintahan dan keuangan mereka untuk mengatasi masalah korupsi dan cuci uang. Indonesia juga mulai mengembangkan penggunaan blockchain dalam berbagai sektor, termasuk dalam pemerintahan dan keuangan. 

Namun, pengembangan blockchain tidak dapat dilakukan dengan mudah. Membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum. Diperlukan regulasi dan standar yang jelas dan memadai untuk penggunaan blockchain dalam setiap sektor, termasuk pemerintahan dan keuangan.

Dalam kesimpulannya, jika ada yang bilang teknologi blockchain akan mempermudah transaksi gelap seperti korupsi dan cuci uang adalah salah. Justru teknologi blockchain memiliki potensi besar dalam mengatasi masalah korupsi dan cuci uang di dunia bisnis dan keuangan. Namun, penggunaannya harus diimbangi dengan regulasi dan standar yang memadai dan diterapkan dengan benar oleh seluruh pihak terkait.

Semoga bermanfaat dan salam Indonesia pulih lebih kuat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline