Saat membahas kerja lupa kencan teringat dengan pertanyaan. Sering kali mendengar pertanyaan bahkan perdebatan tentang "mapan sebelum nikah atau nikah sebelum mapan". Pertanyaan ini sendiri menjadi dilema para generasi milenial dalam kehidupan asmaranya. Di Jepang, sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 70% pria dan wanita lajang mengaku tidak ingin memiliki hubungan serius. Namun, saat ditanya apakah mereka ingin menikah, mayoritas menjawab "iya". Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak orang menganggap mapan menjadi prioritas, keinginan untuk menikah masih sangat besar.
Banyak orang sudah mengetahui bahwa orang Jepang saat ini sedang dalam krisis populasi dikarenakan berkurangnya angka kelahiran di negeri ini. Ternyata bukan mereka tidak mau menikah tetapi atas pertimbangan yang dilema tentang mapan dulu atau nikah dulu. Dan sebagian besar orang Jepang memilih mapan dulu yang berujung krisis populasi di negerinya.
Jadi, bagaimana seharusnya generasi milenial menentukan pilihan antara mapan atau nikah? Berikut adalah 6 pertimbangan penting yang bisa menjadi panduan:
1. Persiapan Finansial
Mapan dan nikah didasarkan atas permasalahan finansial. Hal ini dikarenakan pada saat nikah akan menanggung finansial hidup berdua yang membutuhkan biaya yang lebih banyak. Sebelum menikah pastikan jika belum mapan setidaknya Anda atau pasangan Anda telah memiliki pekerjaan atau pemasokan yang stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam kesehariannya.
2. Persiapan Emosional
Pernikahan tidak semudah yang dipikirkan oleh banyak anak muda. Butuh yang namanya kesiapan emosional yang matang. Jadi jika ingin menikah sebelum mapan pastikan Anda dan pasangan sudah siap secara emosional untuk menjalani hidup berdua bersama dengan komitmen.
3. Persiapan Masa Depan
Masa depan menjadi hal yang tidak pernah bisa diprediksi 100% namun pasti kita akan menghadapinya. Dalam pernikahan diperlukan perencanaan masa depan bagaimana ingin memiliki anak, membeli rumah, perencanaan investasi ke depannya.
4. Persiapan sosial