Lihat ke Halaman Asli

MEA, Siapkah Anda?

Diperbarui: 27 Februari 2016   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejak dulu, Indonesia sudah berinteraksi dengan negara lain. Dari mulai saat Indonesia dijajah, sampai akhirnya Indonesia merdeka, Indonesia sudah berinteraksi dengan negara lain bahkan hihngga sekarang. Interaksi itu entah berupa kerja sama antar perdagangan, keamanan, ataupun dalam mengelola suatu hal. Hal yang paling baru kita ketahui tentang kerja sama yang dilakukan Indonesia adalah MEA atau kepanjangannya yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Walaupun Indonesia sudah mulai memasuki MEA, kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum siap untuk bersaing dengan masyarakat di luar Indonesia, bahkan banyak yang masih belum mengerti apa itu MEA.

Sejak tahun 2016, MEA sudah mulai diberlakukan termasuk di Indonesia. Dalam bahasa Inggris disebut ASEAN Economic Community (AEC). Apa itu MEA atau AEC? MEA atau AEC adalah bentuk kerjasama antar anggota negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam , Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Melalui MEA yang sudah dimulai tahun 2016, akan ada perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Tentu saja dengan diberlakukannya MEA ini, persaingan akan semakin sengit. Namun sesuai dengan yang kita lihat, masih banyak masyarakat yang belum siap menghadapi persaingan tersebut sehingga memunculkan banyak dampaknya untuk masyarakat itu sendiri.

Apapun yang kita lakukan pasti akan memunculkan banyak dampak entah itu positif ataupun negatif. Semua tergantung bagaimana cara kita menyakipanya. Begitu juga dengan MEA, akan menimbulkan dampak tersendiri entah itu negatif ataupun positif yang tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

Dari MEA tersebut, sudah pasti kegiatan produksi dalam negri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas karena untuk mengekspor barang akan lebih mudah dan untuk memperkuat persaingan itu sendiri. Selain itu, bisa juga mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional. Dari kegiatan ekspor yang mudah akan memudahkan negara untuk menambahkan devisa melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor. Selain itu, kegiatan impor yang mudah akan memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan. Tentu saja akan mengurangi pengangguran karena lapangan pekerjaan akan semakin terbuka entah dari luar maupun dalam negeri.

Namun, tidak semuanya dari MEA akan berdampak baik, bisa juga berdampak buruk. Kegiatan ekspor-impor yang mudah barang kita dengan barang luar negeri akan bersaing apalagi, jika barang luar negeri menjual barangnyya dengan harga yang llebih murah dan dengan kualitas yang lebih baik. Lalu, orang luar negeri akan lebih mudah untuk mengeksploitasi alam Indonesia. selain itu, jika kita tidak bisa bersaing sudah pasti pengangguran bisa bertambah banyak karena banyak orang yang lebih berpotensi lagi untuk dipekerjakan.

Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita mengingatkan satu sama lain untuk terus belajar dan menambah keterampilan. Supaya nantinya kita tidak kalah bersaing dengan orang lain. Setiap manusia dilahirkan berguna maka dari itu, mari kita tingkatkan potensi diri kita dan mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan di luar sana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline