Lihat ke Halaman Asli

Misteri uang 70 juta Tri Rismaharini

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa bilang untuk bisa menjadi wakil rakyat atau kepala daerah harus mempunyai modal uang ratusan juta atau bahkan  milyaran....??? Coba saja tanyakan ke Ibu Tri Rismaharini berapa modal yang dikeluarkan beliau untuk bisa menduduki jabatan yang sangat prestisius seperti sekarang ini sebagai walikota Surabaya?

Dengan modal materi yang minim bukan halangan bagi Tri Rismaharini untuk bisa maju menjadi calon walikota Surabaya, bersama-sama dengan Bambang DH beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon walikota dan wakil walikota Surabaya dan seperti diketahui akhirnya pasangan ini bisa memenangkan pilkada tersebut dengan mengumpulkan 38% jauh diatas calon-calon lainnya.

Seperti diceritakan oleh Bambang DH, mantan wakilnya bu Risma yang akhirnya mengundurkan diri dan kabar terakhir Bambang DH ini menjadi tersangka kasus korupsi. Bambang mengisahkan, sesaat setelah mendapatkan rekomendasi dari DPP, Tri Rismaharini sempat menghadap ketua cabang PDI-P Surabaya yang dijabat Wisnu Sakti Buana.

"Yang bersangkutan (Tri Risma) menghadap ketua cabang, menyampaikan, saya dapat rekom sebagai calon walikota, saya hanya punya uang Rp70 juta dan mobil kijang," kata Bambang menirukan Tri Risma. Saat itu, Wisnu, kata Bambang, minta Tri Risma tidak usah keluar uang dan menjamin seluruh kader partai akan dengan suka rela bergotong royong memenangkan pilkada tanpa harus meminta uang pada Tri Rismaharini" (sumber)

Jadi dengan 'pengorbanan' sebegitu besarnya yang dilakukan oleh PDIP Surabaya dibawah pimpinan Wisnu SB  untuk mengantarkan Risma-Bambang sebagai walikota dan wakil walikota Surabaya, maka mungkin mereka merasa wajar meminta 'balas jasa' terhadap Risma untuk lebih memikirkan PDIP.

Tetapi mungkin mereka lupa bahwa bisa saja 'hutang' Risma itu dianggap lunas karena belum setahun Risma memimpin Surabaya 'hutang' tersebut sudah ditagih oleh Wisnu SB dengan cara untuk melengserkan Risma dari kursi walikota. Karena cara-cara penagihan hutang yang tidak elok kayak debt collector kartu kredit, tentu saja usaha tersebut gagal.

Sampai saat ini Risma dianggap PDIP sebagai anak yang hilang, kacang lupa kulitnya. Karena Risma belum melunasi hutang-hutangnya ke PDIP dan lebih mementingkan masyarakat Surabaya daripada urusan partai yang bisa membuatnya seperti saat ini.

Dengan mutungnya PDIP terhadap Risma, dan besarnya ambisi Wisnu SB si darah biru trah PDIP untuk bisa menduduki jabatan Walikota, bisa dimungkinkan pilkada berikutnya Risma akan ditinggalkan dan Wisnu akan menjadi pilihan utama untuk menjadi calon walikota yang diusung PDIP.

Akankah demikian Risma mau dan bisa maju sebagai calon independen seperti yang sudah didengung-dengungkan oleh beberapa kompasianer akhir-akhir ini, dan apakah rakyat Surabaya berani patungan untuk modal pencalonan Risma kembali? Tentu saja patungan yang ihlas tanpa embel-embel menagih kembali apabila Risma bisa terpilih lagi.

Kalo boleh tau sekarang harta bu Risma berapa ya....?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline