Lihat ke Halaman Asli

Budiman Gandewa

Silent Reader

[Demo 4 November] Hujan, Marah dan Setan yang Tertawa

Diperbarui: 2 November 2016   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pic. kfk.kompas.com

Sudah banyak artikel yang membahas tentang ini. Tapi saya jadi latah dan ikut-ikutan menambahi. Mungkin opini saya tidak penting, tapi anggap saja saya ikut mengambil bagian dalam berdemokrasi tanpa harus ikut berdemonstrasi.

Saya teringat sebuah Hadis Nabi yang bunyinya seperti berikut;

"Sesungguhnya marah-marah dari setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu dari kamu marah-marah hendaklah berwudhu" (HR. Abu Dawud).

Sejatinya setiap laki-laki yang telah berwudhu dan selesai melaksanakan Sholat Jum'at, akan merasakan manfaat begitu selesai menjalankan ibadahnya.

Tapi jika melihat demo yang telah berlangsung pada hari Jum'at yang telah lalu, serta orasi yang disampaikan diliputi kemarahan, kebencian dan caci maki. Maka patut dipertanyakan kualitas ibadah orang tersebut.

Apalagi ada selebaran dan himbauan bagi peserta demo untuk membuat surat wasiat. Layaknya pejuang yang akan berangkat ke medan pertempuran. Iya, kalau surat wasiatnya berisi pembagian harta warisan. Kalau surat wasiatnya tentang hutang bejibun yang belum terbayarkan. Bagaimana?

Jadi tidak menutup kemungkinan yang pada ikut demo tanggal 4 November nanti adalah orang-orang yang hanya ingin lari dari kenyataan (karena selalu ditagih hutang). Revot, kan!

Belum lagi macet yang ditimbulkan karena banyaknya orang yang memenuhi jalan. Atau kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang berangkat dan pulang sekolah sendirian. Pokoknya banyak aktivitas yang terganggu akibat demo tersebut dan sudah pasti sangat merugikan.

Untuk itu saya berharap dan berdo'a, semoga pada saat demo berlangsung, hujan akan turun dengan lebatnya. Kenapa hujan?

Simak ayat Al-Quran berikut;

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. Ar-Ruum ayat 48).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline