Lihat ke Halaman Asli

Budiman Gandewa

Silent Reader

[Serial Pak Erte] Kursus Kilat Tata Rias

Diperbarui: 2 Oktober 2016   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pic.malesbanget.com

Beberapa hari belakangan ini. Kawasan RT Kampung Pinggir Kali diliputi keanehan. Setiap jam tiga sore hingga menjelang Maghrib. Tidak satu pun warga yang terlihat lewat di depan kediamannya Pak Erte.

Fenomena itu juga terlihat jelas di komplek kontrakkan kepunyaan beliau. Mbak jum yang biasanya menyuapi anaknya makan di depan petak kontrakkannya. Sengaja Menghindari keluar pada jam-jam tersebut dan memilih diam di dalam rumah.

Buluk yang biasanya setiap hari gentayangan di halaman belakang untuk mencari kalau-kalau ada ayam peliharaan Pak Erte yang bertelor sembarangan. Hari ini batang hidungnya nggak kelihatan. Malah ayam-ayamnya yang sekarang gentayangan, mencari-cari siapa tahu ada si Buluk yang lagi betelor sembarangan.

Aneh, kan?

Lebih anehnya lagi Pak Erte ikut-ikutan raib entah kemana. Padahal Empok Saidah udah mencari ke segala penjuru mata memandang. Di kamar mandi umum kontrakkan, di atas pohon jambu, bahkan empok Saidah bela-belain masuk ke kandang ayam segala. Siapa tahu suaminya tersebut lagi main catur sama ayam jagonya. Terus para penghuni kontrakkan lainnya pada ikut ngumpul menyaksikan.

Siapa tahu, kan? Bukaaaan! Hihihi.....

Sudah hampir satu jam empok Saidah mencari. Namun tetep aja suasana sekitar rumahnya dilanda kesunyian. Sampai akhirnya empok Saidah merasa sendiri dan sepi. Tapi bukan empok Saidah dong namanya, kalau hanya pasrah dan berdiam diri. Apalagi dia sudah bosen dan nggak mau disama-samain ama sekuriti.

Lho, kenapa?

Soalnya seperti yang kamu-kamu pada tahu. Selain bentuk body-nya yang udah banyak gundukan, serta bobot badannya terlihat seperti  bajaj yang kelebihan muatan. Cara empok saidah mencari pun sambil celingukan sana-sini. Persis sekuriti yang pabriknya dimasukin pencuri.

Padahal sewaktu masih perawan ting-ting, bentuk tubuh empok Saidah nggak seperti terlihat sekarang ini. Badannya ramping. Betisnya bak bulir padi menguning. Alisnya laksana semut beriring. Pokoknya kalo kamu kepingin tahu seperti apa beliau sewaktu masih muda, lihat aja Sophia latjuba. (Itu kata Pak Erte, lho! Bukan kata saya).

Akhirnya setelah lelah mencari. Empok Saidah berinisiatif untuk mendatangi penghuni kontrakkannya satu persatu. Pertama-tama pintu kontrakkannya juleha yang diketuk-ketuk. Awalnya birama 2/4 yang terdiri atas dua ketukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline