Sore tadi, saat akan menuju ke pantai Kuta. Secara kebetulan saya melihat kesibukan beberapa Pecalang atau yang umumnya dikenal sebaga 'Polisi Tradisional Bali', sedang mengatur lalu lintas di perempatan jalan.
Biasanya para Pecalang ini bertugas ketika ada kegiatan yang berkaitan dengan adat. Seperti upacara keagamaan, prosesi ngaben, acara pernikahan dan sebagainya, yang berkaitan dengan upacara adat di Bali.
Betul saja, tidak lama kemudian saya melihat orang-orang yang mengenakan pakaian adat. Baik laki-laki maupun perempuan berjalan beriringan, sambil membawa gamelan, umbul-umbul dan barong.
Langsung saja saya mengarahkan kamera saya untuk mengabadikan moment tersebut. Di saat saya sedang mengambil gambar, seorang pecalang mendekati saya dan menjelaskan kalau mereka baru saja pulang dari Pura Sakenan, yang berada di Pulau Serangan.
Adapun mereka berasal dari desa Pemogan yang baru saja melaksanakan upacara besar atau 'piodalan' di Pura Sakenan tersebut. Ritual ini dilakukan pada saat Umat Hindu Dharma di Bali, merayakan Hari Suci Kuningan, Sabtu (17/9), yang merupakan rangkaian Hari Raya galungan, Rabu (7/9).
Hari suci tersebut bermakna memperingati kemenangan 'Dharma' (kebaikan) melawan 'Adharma' (keburukan). Ritual perayaan ini akan berlangsung selama empat hari, hingga selasa (20/9) nanti.
Bagaimana hasil liputan (tanpa sengaja) saya sore tadi? Silahkan simak beberapa moment yang berhasil saya abadikan. Selain bermanfaat menambah jam terbang saya dalam belajar menulis. Semoga liputan ini juga Aktual, bermanfaat, menarik dan inspiratif bagi K-ners semua.
(Sekian)
Salam Sendu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H