Lihat ke Halaman Asli

Budiman Gandewa

Silent Reader

[FITO] Wanita, dan Kekasih dari Utara

Diperbarui: 24 Agustus 2016   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita itu selalu berdiri tidak jauh dari dermaga. Pandangannya menatap lurus ke utara. Searah cahaya kejora, yang jatuh di atas setiap kapal, yang datang dan pergi dari dermaga. Sesekali tangannya menyibakkan geraian rambut, yang menutupi sebagian wajahnya. Tapi angin selalu saja nakal dan kembali mengusik setiap helainya.

Dia sedang menunggu seseorang, yang selalu membisikkan kata cinta di telinganya. Seorang pria tampan, yang selalu memberinya perhatian dan manisnya madu asmara. Masih terngiang jelas, sebuah puisi yang selalu dibacakan pria tersebut untuknya...

Engkau,

Ku umpamakan kejora

Sebuah bintang bercahaya

yang menghiasi langit utara.

Kejora,

Tak akan redup sinarnya

meski malam telah sirna

dan fajar pun tiba.

Wanita itu pun berlari dan membiarkan tubuhya berputar-putar dalam dekapan hangat pria yang sangat dicintainya. Begitu sangat dicintainya! Sehingga larut dalam cumbu rayu dan desahan nafas, saat kesuciannya terenggut jua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline