Lihat ke Halaman Asli

Gandeng ODGJ

Komunitas Sosial

Berbagi Kebaikan dengan Nasi Kuning dan Edukasi Kesehatan Mental bagi Mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang

Diperbarui: 14 Desember 2023   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober, Gandeng ODGJ mengadakan Mental Health Campaign di Universitas Brawijaya Malang dengan cara mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan mental. Tidak hanya edukasi mengenai kesehatan Mental saja, tetapi kami membagikan nasi kuning dan gantungan kunci. Sasaran dari kegiatan Mental Health Campaign adalah mahasiswa, karena saat ini mahasiswa banyak yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental dengan berbagai macam faktor. Gandeng ODGJ peka akan hal tersebut dan bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan mental bagi para mahasiswa. Kegiatan ini sangat disambut baik ketika kampanye dilakukan di lingkungan Universitas Brawijaya. Kampanye ini dilaksanakan dengan berkeliling Universitas Brawijaya. Rekan-rekan Gandeng ODGJ mengelilingi Universitas Brawijaya ketika sedang melakukan kampanye, mendatangi mahasiswa yang sedang duduk di sekitar halaman kampus. Selain mengedukasi kesehatan mental, Gandeng ODGJ memperkenalkan diri sebagai sebuah komunitas yang fokus terhadap kesehatan mental. 

 Gandeng ODGJ mengadakan Mental Health Campaign pada bulan Oktober, yang mana bulan tersebut merupakan bulan kesehatan mental. Gandeng ODGJ tidak hanya memperingati Hari Kesehatan Mental di satu kota saja tetapi juga dilaksanakan di kota lainnya. Salah satunya adalah Mental Health Campaign yang dilakukan di Kota Malang ini, kegiatan Mental Health Campaign diikuti oleh enam orang relawan dari Kota Malang dengan persiapan kurang lebih satu bulan saja. Target penerima manfaat sebanyak 30 orang, yaitu untuk mahasiswa Universitas Brawijaya. Bukan tanpa alasan, sebenarnya semua orang perlu edukasi kesehatan mental. Ada kepuasan tersendiri karena ketika melakukan kampanye, sasaran sangat merespon positif  dan sangat interaktif. Relawan juga sangat senang karena diterima dengan respon yang sangat bagus. Meskipun awalnya pesimis karena menganggap orang-orang tidak memperdulikan dengan kesehatan mental, tetapi fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Kegiatan Mental Health Campaign diawali dengan kumpul bersama relawan pada pukul 10.00 WIB. Selanjutnya adalah pembukaan kegiatan yang dibuka oleh ketua pelaksana. Setelah pembukaan, ketua pelaksana memperkenalkan kegiatan yang akan dilakukan, bagaimana teknis kegiatannya, apa saja yang perlu disampaikan saat kampanye, dan pembagian tugas relawan. Para relawan memiliki deskripsi kerja masing-masing ketika kegiatan berlangsung, ada yang bertugas sebagai fotografer, ada yang melaksanakan kampanye berupa edukasi kesehatan mental, serta ada yang berbagi nasi kuning. Kegiatan berlangsung selama satu setengah jam hingga selesai. Kegiatan ini ditanggapi secara positif bagi mahasiswa karena mereka merasa bahwa kesehatan mental bagi seorang mahasiswa sangat penting, kesehatan tubuh juga sangat dipengaruhi oleh kesehatan mental.

 Setelah melakukan kampanye, relawan tidak langsung pulang begitu saja. Mereka berkumpul terlebih dahulu untuk sharing tentang kesehatan mental, setelah itu para relawan juga makan bersama. Tentu jika kita melakukan kegiatan yang positif pasti akan membawa pengaruh positif kepada orang lain dan kembali kepada diri kita masing-masing. Semoga kegiatan positif, seperti peringatan hari kesehatan mental seperti ini bisa kita peringati setiap tahunnya. 

Penulis: Aulia Rozainun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline