Malam makin larut, sang penghayat malah baca puisi. Penuh mimik dan gerak ritmis. Suasana berubah jadi mistis. Jika tak salah ingat bunyinya begini:
***
Maha Suci, inilah Aku
Saat bulan mendaki langit, Gunung pun terpana.
Saat Matari menembus horison, Samudera menahan nafas.
Lalu bagaimana nasibku?
Ilahi, aku tak mengerti apa-apa
Saat pagi menjelang, kabut pergi dengan lembut
Saat senja tiba, malam datang dengan akrab
Lalu bagaimana jiwaku?