Lihat ke Halaman Asli

Kawo*

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku cinta kau dan kawo

sehitam senikmat kawo, tanpa kau tiadalah lengkap

bahkan aku cinta kau sehitam senikmat menikmati kawo pada petang yang lanskap

bauku sudah menyatu dengan aroma kawo; pahit

tapi aku cinta kau semanis rasa gula yang hadir di kawo namun terhimpit

kau dan kawo

bukan maksudku menyamai

bersama kau dan kawo aku mencipta puisi

aku meniduri sepi

2014

*sebutan untuk kopi di beberapa daerah di Bengkulu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline