Berita tentang eks pelatih Chelsea Jose Mourinho yang di minta menjadi pelatih timnas Indonesia oleh menpora imam nachrawi sontak membuat geger jagad persepakbolaan nasional kita. Gaungnya pun sampai terdengar di negara negara eropa seperti inggris,portugal dan beberapa negara lainnya. Tak terkecuali berita ini menyebar sampai ke negeri sakura jepang dimana tempat saya bekerja saat ini.
Adalah salah seorang teman jepang yang setengah berteriak pada saya saat istirahat kerja. Dia bilang bahwa indonesia hebat dan punya banyak uang sampai sampai mau merekrut pelatih sekaliber Jose Mourinho untuk menukangi timnas kita. Saya yang memang sudah tahu berita itu hanya senyum senyum saja sambil menjelaskan kondisi persepakbolaan indonesia yang masih kena sanksi dari FIFA dan entah kapan sanksi itu akan segera di cabut.
Entah sudah berapa lama kita sudah tidak melihat timnas kita tidak bertanding membela merah putih di kejuaraan internasional. Semenjak PSSI di bekukan setahun yang lalu,kita tidak pernah lagi menyaksikan bibit bibit unggul persepakbolaan kita. Sudah tidak ada lagi berita yang menyenangkan yang kita dengar tentang sepakbola kita.
Di media media,kita hanya di suguhi tentang perkelahian para suporter,tertangkapnya petinggi PSSI dalam muara kasus korupsi,kompetisi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan masih banyak lagi kasus kasus yang sungguh membuat kita sebagai pencinta sepakbola nasional terutama Timnas Merah Putih hanya bisa bermimpi kapan sepakbola kita kembali bergairah seperti dahulu. Di kawasan Asia tenggara saja, timnas kita sudah jauh tertinggal,jangankan untuk bersaing dengan thailand,dengan filipina saja yang secara historis jauh di belakang kita,kini secara peringkat sudah jauh melampui timnas kebanggan kita
Lalu, tiba tiba saja tidak ada angin tidak ada hujan,menpora kita yang merupakan seorang politisi mengeluarkan sebuah pernyataan yang membuat jagad persepakbolaan nasional gempar. Pak menteri dengan polosnya akan menjadikan jose mourinho sebagai pelatih timnas kita. Apakah rakyat indonesia senang mendengar berita itu..?
Pasti senang,,kita kan selama ini selalu terbuai oleh janji janji manis para politisi yang memegang jabatan publik,,istilah kekinianya kita sudah terbiasa di PHP oleh para politisi yang berkedok pejabat. Lantas kalau jadi Mourinho menjadi pelatih timnas kita,apakah lantas membuat Timnas kita akan berjaya di tingkat dunia..? oo..tunggu dulu..belum tentu..
Sepakbola adalah sebuah unsur yang kesuksesannya tidak hanya di tentukan oleh pelatih semata. pelatih hebat memang perlu,tapi dia bukanlah satu satunya cara untuk membuat timnas kita di segani di tingkat dunia.Ada banyak faktor yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah timnas.
Kompetisi yang berjalan dengan bersih dan fair play,kemudian dewasanya para suporter dalam menyikapi kemenangan maupun kekalahan dari klub yang di belanya, para wasit dan pemain yang tidak terlibat pemufakatan jahat seperti pengaturan skor misalnya,tidak di campur aduknya sepakbola dengan politik,tersedianya fasilitas lapangan sepakbola, pencarian bibit bibit unggul di seluruh pelosok tanah air dan pembinaan usia dini adalah merupakan ha hal yang jauh lebih penting menurut saya yang seharusnya di pikirkan oleh pihak yang berkepentingan dengan sepakbola nasional, terutama bapak menpora kita.
Sekarang, bagaimana mungkin kita bisa menjadikan jose morinho sebagai pelatih timnas kita,sementara borok yang ada dalam tubuh persepakbolaan kita semakin kelihatan. Bagaimana mungkin kita manjadikan Mourinho sebagai pelatih timnas sementara ketua PSSI yang nota benenya sebagai pengayom persepakbolaan nasional kini kabarnya tersangkut korupsi dan manjadi buronan.
Belum lagi dengan perkelahian para suporter yang sering kali menyebabkan ada korban meninggal dunia yang mengindikasikan semakin tidak dewasanya para suporter kita, dan masih banyak borok borok lainnya yang memerlukan perhatian dari semua pihak.
Sudahlah pak menteri..dari pada uang yang kabarnya hampir mencapai Rp 250 miliar di pakai untuk membayar kontrak Mourinho selama setahun,lebih baik di alihkan untuk membenahi internal persepakbolaan kita dahulu. Alangkah sia sianya uang sebanyak itu di pakai untuk mendatangkan pelatih hebat sementara kondisi persekbolaan kita masih ricuh,benahi dulu internalnya baru kita bisa berbicara eksternalnya. Bukankan pepatah bilang..didalam tubuh yang kuat didalamnya ada jiwa yang sehat. Katakanlah tubuhnya adalah PSSI,dan jiwanya itu adalah insan insan yang mengurusi persepakbolaan nasional seperti petinggi PSSI,para pemain, wasit dan bahkan menpora juga. Sungguh tidak ada artinya pelatih hebat kalau kondisi persepakbolaan kita masih amburadul. Semua butuh proses dan tidak ada yang instan