Apakah jarak menjadi penghalang untuk berprestasi? Jawabannya adalah tidak bagi seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari Fakultas Pertanian, Program Studi Agro Teknologi yang tengah menjalani semester ke-8 dan sedang merancang skripsi. Mahasiswa ini bernama Hannan Rizqi Zain. Hannan tinggal di Trucuk, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Hannan Rizqi Zain merupakan lulusan SMA Muhammadiyah Klaten dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2020, mengambil Prodi Agro Teknologi. Perjalanan Hannan penuh dengan lika-liku karena dia merupakan mahasiswa yang pulang-pergi dari rumahnya ke kampus. Ia sempat tinggal di kos selama satu bulan dan menjadi marbot atau pengurus masjid di sekitar kampus. Namun, akhirnya Hannan memutuskan untuk pulang-pergi dari rumah. “Aku dulu pernah ngekos, tapi cuma sebulan. Juga pernah jadi marbot di masjid, tapi sekarang lebih milih buat ngelaju aja. Lebih enak ngelaju,” ujar Hannan.
Setiap hari, suara motor yang digas oleh Hannan mengarungi puluhan kilometer tanpa lelah. Dia menjalani kegiatan kuliahnya bahkan masih mengikuti beberapa kegiatan kampus dan kegiatan di kota asalnya, Klaten. Kegiatan yang diikutinya antara lain: Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathan, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Selain itu, dia juga bekerja sebagai pengajar TPA dan wirausaha material dan angkutan.
Pada saat Sekolah Menengah Atas, Hannan aktif mengikuti Hizbul Wathan dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Pimpinan Daerah Klaten, dan kini sudah memasuki periode keduanya. Sebelumnya, dia juga aktif di Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Trucuk. Ia melanjutkan keterlibatannya di jenjang kuliah dengan mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. “Aku ikut Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Trucuk dan udah selesai. Sekarang lagi ikut di Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Klaten dan di kampus ikut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Fakultas Pertanian, tapi udah demis juga sih. Jadi yang aktif tinggal Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Klaten aja,” tutur Hannan.
Selain mengikuti beberapa organisasi, Hannan juga menyambi kuliahnya dengan bekerja sebagai pengajar TPA dan pernah menjadi marbot di sebuah masjid di sekitar kampus. Saat ini, ia menjadi wirausahawan material dan angkutan seperti pasir, batu bata, dan beberapa angkutan lainnya. “Aku pernah nyambi ngajar TPA deket kampus, terus marbot juga pernah di deket-deket kampus. Tapi sekarang TPA di rumah aja sama itu wirausaha angkut-angkut material gitu-gitu aja sih,” lanjut Hannan.
Saat ini, Hannan sedang menggarap skripsinya dengan target selesai pada bulan Juli agar tepat waktu, yaitu 8 semester atau 4 tahun masa kuliah. Dalam artikel ini kita belajar bahwa jarak bukanlah penghalang untuk berproses dan terus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan kewajiban kita sebagai mahasiswa untuk berkuliah. Jadi tetaplah semangat dalam berkuliah dan berusaha semaksimal mungkin, karena di luar sana masih banyak yang lebih kesulitan bahkan tidak mampu untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Jadi, kita yang berkesempatan untuk berkuliah harus menjalani dengan semangat dan semaksimal mungkin.