Lihat ke Halaman Asli

...jangan sampai bidadari di surga memelukku...

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

wahai..separuh jiwaku...rembulan bagi peluhku,

kubisikkan deru cemas hati padamu,  demi tegarnya kuberdiri yang memandu langkah anggunmu..janganlah terkirakan makna sebuah kejumawaan egoisnya aku,  janganlah tersirat sebuah megah berkuasa yang mengekang binarmu...

wahai...separuh jiwaku...pelangi bagi hasratku,

hadirku padamu ibarat gembala, yang tak mahir mengguruimu, demi jalan indahnya lantunan harmoni...janganlah merasa bosan mendengar nyanyianku, janganlah terbesit sendu yang menggubah gulanamu...

walau getir berjalan di hidup yang tandus,

kuharapkan padamu relakan semilir angin menyapu kesah,

letupkanlah syair bahagia walau terkadang merintih lelah,

sebab sederhanaku adalah memandang senyummu,

dilembutnya harpa malam setelah bara matahari membakar geloraku,

meredam hentak marahku dengan buaian cinta nan syahdu,

bercumbu seolah kerinduan seribu tahun tak bersua...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline