Lihat ke Halaman Asli

Ketika Politik Datang...

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424587327194866452

[caption id="attachment_370125" align="aligncenter" width="432" caption="www.jhupolitik.org"][/caption]

ilustrasi gambar

Memiliki gunung terindah di dunia ( Gunung Bromo) , Memiliki Pantai mempesona di dunia (pantai Nusa Dua, Bali) , Punya suku yang beragam dan Budaya,  Memiliki candi varisan budaya dunia (candi Borobudhur), memiliki Universitas terbaik Ke-3 Se-Asia ( Universitas Gajah Mada ), Memiliki perusahaan pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara ( PT. Dirgantara Indonesia)

Apalagi ya ? Oh iya, Memiliki Tentara Nasional terkuat se-Asia ( Tentara Nasional Indonesia/TNI ). Namun ketika Politik datang dan menyerang , seakan-akan keindahan dan kehebatan Indonesia tertutup oleh kasus-kasus yang mendera pejabat Indonesia karena keserakahan dan kemunafikkan mereka terhadap harta dan takhta .  Korupsi , iya korupsi jika sudah ada sesuatu dicampuri oleh ‘’adonan’’ yang diberi nama politik seakan akan korupsi tidak habis-habis nya hilang . Malah semakin ingin diberantas semakin menjadi-jadi . Seperti hancur satu tumbuh seribu, maknanya jika koruptor telah diberantas malah bukan menjadi habis malah sebaliknya semakin banyak saja pelaku koruptor muncul. Ini disebabkan oleh Hukum di Indonesia yang kurang tegas . Sebab hukum bisa ‘’dibeli’’ dengan uang , iya uang yang telah mereka korupsi sebelumnya . Jadi jika dihitung-hitung pelaku korupsi mempunyai keuntungan yang lebih. Iya lebih potongan tahanannya, lebih disukai hakim , lebih sedikit masa tahananya dari pada yang hanya nyolong ayam, dan lebih-lebih lainnya.

Dan baru-baru ini kasus KPK vs POLRI , Cicak vs Buaya , AS vs BG . Dimana petinggi POLRI , BG akan dilantik sebagai KAPOLRI, akan tetapi ketua KPK  AS mengindikasikan BG mempunyai rekening ‘’Gendut’’ atau kata umumnya dia Korupsi . Tetapi seperti biasa , dia tidak terindikasi korupsi . Malah ketua KPK Abraham Samad lah yang dijadikan tersangka . Jadi itulah Hukum di Indonesia . Malah tadinya KPK ingin dihapuskan , iya dihapuskan agar mereka dapat leluasa korupsi .

Jadi Welcome to Indonesia ,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline