Oleh: Gamin (Widyaiswara Ahli Madya pada Pusat Diklat SDM Kementerian LHK)
Buku ini tipis, hanya 20 halaman dengan tiga halaman awal. Diterbitkan oleh Jatim Corporate University dengan pengantar oleh Kepala BPSDM Jawa Timur.
Meskipun tipis, akan tetapi sarad informasi bermakna lho. Coba mengapa logo G20 Indonesia adalah Gunungan Wayang. Bagaimana ceritanya hingga menemukan dan menetapkan gunungan wayang itu sebagai ikon G20.
Penulisnya, Dr Hary Wahyudi, menyajikan dengan bahasa yang sederhana namun informatif. Melalui tutur kalimatnya yang mengalir teman-teman akan mendapatkan informasi penting tentang G20 dan event-event budaya yang digelar selama 2021-2022 di Indonesia.
Yang membanggakan lagi, Dr. Hary-sang penulis adalah seorang Widyaiswara, Widyaiswara Ahli Utama. Dan keluasan infelektualitasnya tergambar dengan apik ketika membaca buku tipis ini.
Hary dapat menunjukkan makna budaya lokal yang menjadi brand G20 Indonesia. Tidak hanya itu, penulis juga menunjukkan dimana peran Widyaiswara dalam perhelatan G20. Setelah membaca buku ini saya mendapatkan energi baru untuk selalu mendengar, menyimak dan berperan aktif dalam apapun kebijakan pemimpin publik, karena kita termasuk widyaiswara pelaksana kebijakan publik.
Dr. Hary menyimpulkan bahwa semodern apapun pembangunan tetaplah harus mempertimbangkan kearifan budaya lokal. Database budaya lokal serta skema pendanaan global guna melestarikan budaya adalah diantara rekomendasi buku ini. Yang paling menarik bagi saya, sebagai widyaiswara pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, adalah rekomendasi terakhirnya. Yakni usulan gerakan global ruwatan bumi untuk menjaga alam dari masing-masing negara G20 beserta penyadaran masyarakatnya. Itu berarti sangat sejalan dengan tugas-tugas kami Kementerian LHK, dimana kelestarian alam dan lingkungan hidup adalah menjadi isu penting, isu bersama yang perlu dijaga. Keren bingit...
Lalu, bagaimana mendapatkan buku ini? Teman - teman dapat menghubungi Jatim Corpu atau kepada penulisnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H