Lihat ke Halaman Asli

gamin gessa

Manusia pembelajar, sahabat alam, dari kampung untuk negeri

Ingin Profesional? Wajib Baca Buku Ini "Pengembangan Kompetensi Profesi" (Resensi Buku)

Diperbarui: 15 Februari 2021   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover depan & belakang buku. (Dok. Hary Wahyudi)

Yang ingin saya ketahui dari buku ini adalah bagaimana langkah-langkah menjadi seorang profesional khususnya profesionalnya seorang aparatur sipil negara (ASN). Karena Gubernur Jawa Timur-Khofifah Indar Parawansa, dan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan ASN Lembaga Administrasi Negara-Dr. Muhammad Taufiq, DEA pun bersedia mengantarkan buku ini. Yang lebih membanggakan lagi bagi saya berkesempatan mereview buku ini adalah bahwa penulisnya Dr Hary Wahyudi adalah seorang ASN, khususnya seorang Widyaiswara, seprofesi..... Jadi tambah penasaran nih, seorang ASN, seorang Widyaiswara juga dapat menjadi seorang profesional, dan menjadi penulis buku yang keren.

Penulis & Gubernur Jatim-Khofifah Indar Parawansa (Dok. Hary Wahyudi)

Gubernur Jatim-Khofifah berpesan agar ASN selalu menjaga kompetensi di era disrupsi ini. Di masa yang serba agile ini ASN perlu melayani publik juga dengan sangat cepat dan semangat yang tinggi dengan cara-cara kekinian yang lebih cepat, efisien, dan memberikan dampak luas. 

Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN-M Taufiq berharap apa yang dilakukan Dr Hary sebagaimana dalam buku ini dapat memotivasi Widyaiswara dan ASN dalam mengembangan kompetensi. Hal ini mengingat suka tidak suka kita harus bergeser dari old normal ke new normal, dari training menjadi learning, dari classical menjadi digital , dari individual learning menjadi organizational learning. 

Dr Hary menuliskan pengalamannya menjadi Widyaiswara profesional di buku ini dalam empat bab. Secara berurut judul babnya adalah : Arah baru pengembangan ASN, Pengembangan KTI dalam bentuk non buku, KTI dalam bentuk buku, dan Pengalaman benchmarking baik nasional maupun internasional. 

Pada bab awal, Arah Baru Pengembangan Kompetensi, Hary mengajak pembaca untuk memahami kecenderungan terkini terkait pengembangan kompetensi di dunia birokrasi kemudian mengaitkannya dengan kebutuhan pengembangan kompetensi saat ini. Bentuk dan ragam jalur pengembangan kompetensi juga disodorkan Hary untuk dapat menggambarkan posisi pilihan yang ditentukan pembina pengembangan kompetensi ASN. Di antara ragam yang  diceritakan penulis adalah pengembangan profesi jabatan fungsional melalui karya tulis ilmiah (KTI) dan benchmarking.

Pada bab kedua, KTI non buku penulis mengupas karyanya dalam bentuk prosiding dan jurnal ilmiah yang diawali dengan penjelasan terkait anatomi jurnal ilmiah. Baik prosiding maupun jurnal Hary telah berkarya hingga pada level internasional. Ada 11 artikel dalam prosiding, dan 9 artikel jurnal baik nasional maupun internasional.

Buku-buku yang ditulis Hary, baik tematik maupun essay dan bunga rampai dinarasikan dalam bab ketiga. Ada empat buku tematik dan lima buku bunga rampai. Buku tematik maupun bunga rampai yang ditulis Hary mengupas seputar kepemimpinan, dan birokrasi pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa seorang widyaiswara profesional mampu menjadi pemimpin perubahan dengan mengelola dan mendokumentasikan pengetahuan sebagai sarana komunikasi dan menembus sekat-sekat batas birokrasi.

Pada bab akhir, penulis memaparkan pengalamannya belajar dengan melihat langsung di delapan tempat penting baik di tingkat nasional maupun internasional. PT KAI,  Banyuwangi, Rumah Perubahannya Rhenald Kasali, dan Puslatbang KMP LAN Makassar adalah tempat-tempat level nasional yang dikunjungi untuk merekam banyak hal kemudian diadopsi di BP2SDM Jatim. Filipina, Thailand, hingga Eropa adalah kancah internasional tempat Hary menimba pengalaman mengembangkan profesi. Channel Youtube BP2SDM Jatim menjadi tempat mengekspresikan banyak pembelajaran yang diperolehnya guna menembus dunia melalui layanan e-learning yang tengah disiapkan.

Menyimak narasi pengalaman Dr Hary dalam buku ini diperoleh kesan pergeseran paradigma yang sebelumnya individual learning menjadi organizational learning telah dipraktekkan Hary pada lingkup BP2SDM Jawa Timur khususnya. Pas sekali dengan pesan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan ASN LAN-Dr Muhammad Taufiq, DEA pada awal tulisan ini. Sahabat yang penasaran...., jangan khawatir, buku ini akan segera ditemui pada toko-toko jaringan penerbitnya.***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline