Lihat ke Halaman Asli

Gamal Albinsaid

TERVERIFIKASI

Model Bisnis Wirausaha Sosial

Diperbarui: 10 April 2018   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Model Bisnis Kanvas (Canvas Business Model)

Model bisnis adalah struktur, desain atau kerangka kerja yang wirausaha ikuti untuk membawa value kepada pelanggan dan klien. Minimal terdapat 3 ukuran yang mengukur kesuksesan model bisnis, yaitu kemampuannya menghasilkan profit untuk pemiliknya, kemampuanya menghasilkan perubahan positif di dunia, dan kemampuannya mencapai keseimbangan antara keuntungan dan perubahan positif. 

Pada konteks implementasi, kemampuannya menghasilkan profit untuk pemiliknya digunakan untuk perusahaan for profitkonvensional, kemampuanya menghasilkan perubahan positif di dunia digunakan untuk organisasi sosial tradisional, dan kemampuannya mencapai keseimbangan antara keuntungan dan perubahan positif digunakan untuk wirausaha sosial.

Model Bisnis Kanvas (Business Model Canvas)

Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation menjelaskan sebuah konsep sederhana untuk mampu menganalisis faktor-faktor penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis baru yang dikembangkan. Konsep yang ia kembangkan melahirkan sebuah strategi yang disebut bisnis model kanvas yang telah menjadi rujukan banyak organisasi maupun perusahaan untuk mampu menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan sebuah nilai.

Pada awalnya, Model Bisnis Kanvas adalah sebuah instrumen yang digunakan oleh perusahaan atau private sector. Namun, kita bisa menggunakan Model Bisnis Kanvas untuk kewirausahaan sosial dengan sedikit modifikasi. Pada model bisnis kanvas, terdapat 9 elemen yang menjadi perhatian utama dan dianalisis dalam perumusan sebuah model bisnis. Bersama-sama elemen-elemen ini memberikan pandangan yang cukup koheren tentang driver utama bisnis, antara lain :

Customer Segments (Segmen Pelanggan)

Pada bagian ini perusahaan harus mampu menjawab "Siapa pelanggannya? Apa yang mereka pikirkan? Lihat? Rasa? Lakukan?" Pada bagian ini, wirausaha sosial harus mampu menjelaskan siapa saja target pelanggannya dan segmentasinya. Segmen pelanggan ini bisa meliputi usia, jenis kelamin, wilayah, kelas ekonomi, dan lain sebagainya. Segmentasi pelanggan ini akan mengarahkan jenis produk atau jasa yang akan dihasilkan dan diberikan pada pelanggan.

Value Propositions (Nilai Proposisi)

Pada elemen ini wirausaha sosial harus mampu menjawab "Apa yang menarik tentang proposisi? Mengapa pelanggan membeli, menggunakan?". Pada bagian ini, wirausaha sosial perlu mengidentifikasi nilai-nilai tambah apa yang dapat diberikan untuk membantu pelanggan memenuhi kebutuhannya.

Channels (Saluran)

Pada elemen ini, wirausaha sosial harus mampu menjawab pertanyaan "Bagaimana proposisi ini dipromosikan, dijual dan dikirim? Mengapa? Apakah itu bekerja?".Wirausaha sosial perlu memformulasikan cara atau strategi agar produk, jasa, atau nilai tambah yang dihasilkan dapat sampai ke tangan pelanggan. Secara sederhana, elemen ini adalah cara bagi wirausaha sosial untuk menyampaikan value proposition kepada segmen pelanggan yang dilayani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline