Lihat ke Halaman Asli

Kondisi Perkopian Duniawi di Sudimoro, Malang di Kala Pandemi Saat Ini

Diperbarui: 20 Januari 2021   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Terkenal sebagai kota wisata, tentunya Kota Malang banyak meyimpan tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Seperti salah halnya perkedai kopian duniawi yang begitu beragam di Kota Malang, salah satunya yang begitu sangat terkenal yaitu perkopian di daerah Sudimoro yang pastinya kawula muda yang begitu mengetahui karena di sepanjang jalanan ini, yang dimulai dari sebrang kanan maupun kiri berjajaran kedai kopi dari perkopian UMKM hingga perkopian industrial sehingga tidak perlu sampai kebingungan untuk mencari tempat nongkrong karena jika ditempat satu begitu ramai hingga full / Overload masih bisa disamping kedai kopi lainnya karena begitu banyaknya kedai kopi di daerah sudimoro ini. 

Karena begitu banyaknya perkopian didaerah ini mungkin para pengunjung kopi bisa kebingungan memilih tempat singgah menongkrong ataupun menikmati seduhan kopi.

Yang menjadi masalah saat ini adalah dikala pandemi covid-19 ini. Dimana tentunya UMKM banyak memiliki masalah dalam segi ekonomi. Terlebih lagi dari pemerintah Kota Malang mengeluarkan aturan yang begitu meresahkan beberapa UMKM untuk menguranginya penyebaran virus covid-19 ini dan tentunya pemilik UMKM harus mengikuti aturan tersebut karena apabila jika tidak mengikuti aturan dari pemerintah ini maka pemilik UMKM akan dikenai sanksi dan denda yang bukan main.

Pandemi ini begitu berpengaruh dan meresahkan bagi para pemilik kedai kopi karena begitu merumitkan dan memiliki banyak masalah, salah satu masalahnya dalam pembagian jam operasional kedai yang dimana pemilik harus mereset ulang pembagian jam shift pegawainya karena jam tutup untuk semua kedai maksimal sampai pukul 20.00 WIB.

Masalah lain ada pada pembatasan jumlah pengunjung dimana kedai kopi harus mengikuti protokol kesehatan dengan memberi jarak pada pengunjung kopi sehingga jumlah pengunjung tidak bisa maksimal dan tentunya pemasukan tidak bisa semaksimal sebelum ada covid-19, ada lagi masalah pembagian pembelian bahan baku yang dimana beberapa waktu lalu sempat perkopian duniawi ini tutup total beberapa minggu untuk mengurangi penyebaran covid-19 ini sehingga banyak bahan baku yang mungkin harus dibuang para pemilik UMKM untuk menjaga cita rasa dari produk yang ingin dijual UMKM.

Disisi lain juga masalah  pembayaran gaji pegawai yang membuat pemilik UMKM pusing karena pada saat ini jam operasional kerja yang tidak begitu maksimal tetapi pemilik UMKM harus bisa membayar gaji pegawai bahkan ada salah satu kedai di Sudimoro ini membayar pegawainya dengan tidak maksimal atau dibawah rata-rata gaji seorang pegawai UMKM ini karena kondisi pandemi yang tidak menentu ini.

Dengan kondisi pandemi covid-19 yang dimulai sejak maret 2020 sampai sekarang ini tentunya masih meresahan pemilik UMKM karena tidak bisa mendapatkan keuntungan yang begitu maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline