Lihat ke Halaman Asli

Satu Seni Tersembunyi Dibalik Sayap Kupu-Kupu

Diperbarui: 14 Oktober 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lo tahu Pigura ? Atau bahasa kerennya Bingkai, lo pasti bakal ngira bingkai yang biasa dipake  buat membigkai foto selfie lo sama gebetan, bukan, itu sama sekali gak berharga. Yang mau gw bahas disini bingkai yang didalemnya dihias pake kupu-kupu. Remeh ? Ya mungkin hiasan dinding satu ini adalah hal yang biasa dan tak berharga. Namun dibalik sebuah karya yang dilihat sebelah mata, justru terdapat nilai seni dan estetika yang tinggi.

Bukan dinilai dari materi, melainkan dinilai dari apresiasi terhadap sebuah karya yang dihasilkan oleh seorang seniman atau pengrajin.

Dan kali ini gw bakal mengulas seorang pengrajin aksesoris serangga asal kampung Bakso, Wonogiri.

Ucup, sapaan akrabnya. Pria yang disebut2 mirip gitaris band lokal ini menggeluti profesi sebagai pengrajin serangga, diataranya kumbang dan kupu-kupu.

Lahir di Wonogiri 29 tahun yang lalu (entah bener apa enggak) sudah menggeluti profesi di dunia serangga lebih dari 12 tahun.

Mulai tahun 2007 Beni datang ke jakarta hanya berbekal belajar otodidak di penangkaran kupu-kupu di Papua. Makanya gak heran tampang Mas Beni ini lebih mirip orang timur ketimbang orang Jawa.

 

 

 

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline