Pada saat ini siswa dapat di sebut sebagai sumber kurikulum yang dimana masyarakat dalam kondisi pandemic seperti ini, siswa harus tetap survie belajar dengan semangat yang tinggi dan tetap berkarya dengan kreatif semestinya
Materi yang di ajarkan di sesuikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya, dengan demikian isi kurikulum meaningful (bermakna) yag di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain siswa akan belajar tetang cara beradaptasi yag tepat di lingkungan yang sedang mengalami perubahan yang besar yaitu pandemic Covid -- 19
Masa pandemic Covid- 19 ini memiliki dampak yang signifikan dalam pembelajaran, seperti peserta didik hanya bisa melakukan pembelajara dengan jarak jauh dengan meggunakan teknologi audio dan video ataupun keduanya. Hal tersebut adanya pembuatan scenario pembelajaran yang disiapkan secara matang dalam sebuah kurikulumpembelajaan yang memang dirancang berbasis internet. Mengimplementasikan pembelajaran berbasis internet bukan berarti sekedar meletakkan materi ajar pada web.
Selain materi ajar, skenario pembelajaran perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka (Hadi Elyas, 2018). Maka strategi yang efektif harus dibuat agar pembelajaran tetap optimal.
Dengan berkembangnya teknologi masa kini, pembelajaran bisa dilakukan dengan berbagai sarana misalnya : Media berbasis tex seperti ; web, google class room dan WA, Media sound dan text : WA, Media paduan audio dan video: Zoom, google met, Media perpaduan text , share file, audio dan video yaitu aplikasi Lark. Dalam kaitan iniperlu juga dicermati tentang peran penting dari uji coba terhadap satu jenis aplikasi tertentu sebelum secara operasional diterapkan.
Demikian pula untuk efektifnya proses pembelajaran daring, harus pula ada 1 atau 2 orang yang berperan sebagai konsultan teknis bilamana proses pembelajaran mengalami kendala di tengah jalan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara merekrut seseorang yang memiliki kapabilitas di bidang teknologi informasi sebagai pendamping teknis di masa pembelajaran online, seperti evaluasi berkaitan dengan tujuan dari materi yang diajarkan kepada siswa.
Setelah jelas rumusan tujuan materinya,kemudian bahannya sistematis, prosesnya berlangsung efektif, tahapan yang terakhir adalah evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ketika masa pandemi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu: Dengan jawaban japri WA, dengan google form, atau kirim file via WA atau email, di web juga bisa dengan mengirim file jawaban. Secara operasional, tentu saja untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih obyektif, harus ditetapkan teknik dan prosedur yang tepat, serta perangkat teknologi jenis mana sebagai bentuk aplikasi virtual yang akan digunakan.
Ini penting dikemukakan karena setiap jenis aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk evaluasi Online secara tertulis memiliki kekurangan diantaranya yaitu, memungkinkan bagi siswa untuk tidak jujur. Siswa dapat serching, minta bantuan orang di sekitarnya atau bekerja sama dengan sesama siswa atau bahkan juga bisa terjadi yang mengerjakan soal evaluasi adalah bukan siswa tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kejujuran siswa yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam kaitan ini, terdapat peran penting dari guru sebagai aktor pembelajaran secara virtual untuk secara jernih melakukan evaluasi. Tentu saja, evaluasi secara lebih obyektif dapat dilakukan oleh koordinator mata pelajaran, wakil kepala sekolah urusan kurikulum atau bahkan kepala sekolah sebagai manajer pendididkan. Umpan balik yang diterima dari siswa sangat penting untuk dilaksanakan, dan masukan yang diperoleh berperan sebagai instrumen perbaikan terhadap pelaksanaan kurikulum.
Pada sisi lain, tidak mustahil pula dilakukan forum aspirasi dengan orangtua secara virtual dengan menggunakan aplikasi teknologi komunikasi digital, misalnya google meet. Hal ini dapat dipandang sebagai upaya mendapatkan hasil evaluasi secara lebih komprehensif dan integral.