Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan dan Penguatan Kerja Sama ASEAN sebagai Implementasi dalam Pembelajaran IPS

Diperbarui: 12 September 2023   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan kerja sama ASEAN dengan mitra eksternal pada tahun 2023 dapat memiliki dampak yang signifikan pada pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di sekolah dasar di negara-negara ASEAN. Namun, perlu diingat bahwa saya tidak memiliki informasi aktual tentang peristiwa-peristiwa di masa mendatang, sehingga ini hanya merupakan contoh analisis hipotetis mengenai bagaimana kerja sama tersebut dapat memengaruhi pendidikan di kawasan ASEAN Kerja sama dengan mitra eksternal, seperti negara-negara maju atau organisasi internasional, dapat memungkinkan pengayaan materi dalam kurikulum IPS. 

Ini bisa termasuk pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu global, perspektif internasional, dan pelajaran tentang hubungan ASEAN dengan mitra eksternal (Hanum dkk, 2013). Adanya kerja sama dapat mencakup program pertukaran guru dan pelajar antara negara-negara ASEAN dan mitra eksternal. Hal ini dapat membuka peluang bagi guru dan siswa untuk memahami budaya, bahasa, dan cara hidup yang berbeda, yang merupakan komponen penting dalam pembelajaran IPS.

Menurut Abidin (2018) Penggunaan sumber daya teknologi yang lebih baik, termasuk teknologi pendidikan, perpustakaan digital, dan kurikulum terkini dalam bidang IPS. Kompetensi guru ini juga dapat memungkinkan pelatihan dan pengembangan guru dalam mengajar IPS dengan pendekatan yang lebih interaktif dan relevan, termasuk penggunaan teknologi dalam pengajaran. Dalam kerangka kerja sama ini, mungkin juga ada upaya untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung pembelajaran IPS di sekolah dasar. Ini dapat meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya IPS dan kontribusinya dalam pembentukan warga negara yang berpengetahuan (Heflin dkk, 2017).

Kerja sama dengan mitra eksternal dapat membantu siswa untuk lebih memahami isu-isu global seperti perdagangan internasional, perubahan iklim, dan perdamaian dunia. Ini akan memberikan landasan yang kuat bagi pemahaman mereka tentang peran ASEAN di tingkat internasional. Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi perubahan dalam sistem pendidikan memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa perubahan-perubahan ini dapat diintegrasikan secara efektif dalam kurikulum dan praktik pengajaran (Mardian, 2017).

Menurut Creswll (2017) Implementasi kerja sama ASEAN pada tahun 2023 dapat memiliki dampak yang signifikan pada pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di sekolah dasar di negara-negara anggota ASEAN. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pembelajaran IPS melalui implementasi kerja sama ASEAN:

  • Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Negara-negara anggota ASEAN dapat bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum IPS yang relevan dengan isu-isu regional dan global. Ini dapat mencakup penekanan pada sejarah, budaya, dan geografi ASEAN, serta isu-isu penting di kawasan seperti integrasi ekonomi ASEAN, keanekaragaman budaya, dan isu-isu lingkungan.
  • Pertukaran Guru dan Ahli: Mendorong pertukaran guru dan ahli antara negara-negara anggota ASEAN untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengajaran IPS. Hal ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan memperkenalkan berbagai perspektif.
  • Sumber Daya Pendidikan Bersama: Membuat sumber daya pendidikan bersama, seperti buku teks, materi ajar, dan sumber daya digital, yang dapat digunakan oleh sekolah-sekolah di seluruh ASEAN. Ini akan membantu dalam memastikan kualitas pembelajaran IPS yang seragam di seluruh kawasan.
  • Pelatihan Guru: Menyelenggarakan pelatihan reguler bagi guru-guru IPS untuk memperbarui pengetahuan mereka tentang perkembangan terkini dalam kawasan ASEAN dan isu-isu global yang relevan. Pelatihan ini dapat mencakup penggunaan teknologi dalam pengajaran dan strategi pembelajaran yang inovatif.
  • Proyek Kolaboratif: Mendorong proyek kolaboratif antara sekolah-sekolah di negara-negara anggota ASEAN. Misalnya, siswa dari berbagai negara dapat bekerja sama dalam proyek-proyek penelitian atau kegiatan seni budaya yang mempromosikan pemahaman dan kerja sama lintas batas.
  • Kesadaran Global: Memasukkan unsur kesadaran global dalam pembelajaran IPS dengan menyoroti pentingnya kerja sama regional, hak asasi manusia, perdagangan internasional, dan isu-isu lingkungan. Ini dapat membantu siswa untuk memahami bagaimana ASEAN berperan dalam isu-isu global.
  • Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala terhadap program-program pembelajaran IPS yang terkait dengan kerja sama ASEAN untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan (Hidayana, 2020).

Penting untuk melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan masyarakat dalam upaya ini untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan pembelajaran IPS di sekolah dasar melalui implementasi kerja sama ASEAN. Dengan pendekatan ini, siswa dapat memahami dan menghargai peran ASEAN dalam mendorong kerja sama dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline