Bagi sebagian dari kita, mendengarkan musik seperti sebuah rutinitas yang tidak boleh dilewatkan. Beragam jenis musik mulai dari yang mellow sampai yang upbeat selalu menemani kegiatan sehari-hari. Baik saat sedang makan, mengerjakan tugas, atau bahkan saat sedang bersih-bersih rumah, sayup-sayup musik yang kita putar seringkali terdengar sampai ke rumah tetangga.
Lalu kamu pasti juga pernah bertanya-tanya, mengapa saat hari-hari kita berjalan dengan baik, tidak ada hujan tidak ada angin kita langsung masuk ke kamar lalu memutar lagu Happier milik Olivia Rodrigo atau I'm Not The Only One dari Sam Smith. Padahal realitanya, kita terbiasa untuk menghindari perasaan sedih dalam kehidupan sehari-hari dan mengeklaimnya sebagai emosi negatif.
So, why do we enjoy listening to music that make us sad?
Nah, apa yang tengah dialami kamu itu disebut sebagai "Sadness Paradox" atau disebut juga "Paradox Of Pleasurable Sadness". Sadness paradox adalah fenomena dimana seseorang justru menemukan kenikmatan, perasaan nyaman dan perasaan senang saat mendengarkan lagu sedih. Meski kadang kala lirik dalam lagu yang didengar tidak relate dengan kehidupan kita, namun kita tetap senang mendengarkan lagu mellow itu.
Dengan demikian, perasaan sedih yang tercipta dari sebuah seni termasuk juga musik bisa dikatakan berbeda dengan perasaan sedih yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan sedih itu dikategorikan sebagai kesedihan yang bisa kita nikmati, karena ketika mendengarkan lagu mellow bukan berarti emosi yang bangkit hanya berupa kesedihan saja.
Dalam studi yang berjudul "Who Enjoys Listening to Sad Music and Why?" menyebutkan bahwa mendengar lagu sedih dapat mendatangkan emosi yang cukup kompleks. Selain perasaan sedih, kita juga akan merasa seperti sedang bernostalgia dan menemukan kedamaian. Meskipun emosi-emosi ini seringkali membangkitkan kenangan-kenangan tertentu, dalam prosesnya hal tersebut dapat menciptakan kelegaan dan ketenangan dalam hati kita.
Jadi, kegemaran kita terhadap musik mellow bukan berarti hal yang buruk ya. Karena mendengarkan musik mellow tidak melulu diartikan sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Tapi ingat! Bagi kamu yang memang sedang dirudung kesedihan, jangan berlarut-larut ya. Supaya nggak larut dalam kesedihan yuk putar playlist kamu dengan lagu yang lebih fun!
Sumber: Vuoskoski, J. K., Thompson, W. F., McIlwain, D., & Eerola, T. (2011). Who enjoys listening to sad music and why?. Music Perception, 29(3), 311-317.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H