Lihat ke Halaman Asli

Mengulik Faktor di Balik Kesuksesan Film KKN di Desa Penari

Diperbarui: 15 Juli 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film KKN Di Desa Penari merupakan film horor Indonesia yang akhir-akhir ini menarik atensi masyarakat. Film ini sendiri merupakan kisah yang diangkat dari sebuah utas horor atau thread di media sosial twitter.

Film ini mengisahkan tentang sekelompok mahasiswa beranggotakan 6 orang yang ingin melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa asing yang dikelilingi hutan-hutan dan disebut sebagai Desa Penari. Ke-enam mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut adalah Bima, Wahyu, Ayu, Nur, Anton dan Widya. Adapun pemilik akun twitter Simple Man menuliskan kisah horor ini dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni sudut pandang milik Nur dan sudut pandang milik Widya.

Mulanya kepala desa setempat yaitu Pak Prabu enggan memberikan izin bagi mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk melangsungkan KKN. Namun akhirnya Pak Prabu mengizinkan, dan pada awalnya kegiatan KKN memang berlangsung dengan lancar, bahkah warga setempat pun turut antusias akan program kerja yang ditawarkan oleh para mahasiswa tersebut, meskipun salah satu dari mahasiswa yaitu Nur dan Widya telah merasakan keanehan yang ada di desa tersebut.

Hingga kemudian satu persatu kejadian mistis pun menimpa enam mahasiswa itu, mulai dari tokoh Nur dan Widya yang mengalami hal-hal aneh seperti mendengar suara tabuhan gamelan dan penampakan seorang penari. Puncak konflik mulai terjadi ketika Anton melihat Bima membawa pulang sesajen ke tempat penginapan mereka dan setiap malamnya selalu terdengar suara perempuan yang berasal dari dalam kamar Bima.

Lebih parah, Nur bahkan menangkap basah Bima dan Ayu yang melakukan hal-hal yang dilarang oleh Pak Prabu. Widya juga melihat Bima mendatangi area tapak tilas dimana area tersebut merupakan satu-satunya tempat yang sangat dilarang keras oleh Pak Prabu.  Bahkan di akhir cerita, Ayu dan Bima dinyatakan meninggal dunia secara mengenaskan sebagai ganjaran dari perbuatan mereka itu.

Mulanya film ini direncanakan untuk dirilis pada tahun 2020, namun mengingat terjadinya fenomena covid-19, perilisan film ini mengalami penundaan rilis akibat bioskop harus ditutup demi mencegah penularan covid-19. Masyarakat Indonesia bukan hanya dibuat antusias oleh jalan ceritanya, namun juga dibuat kagum oleh kesuksesannya, pasalnya film KKN Di Desa Penari ini menjadi salah satu film terlaris di Indonesia. Dengan kesuksesan yang gemilang, film ini telah memecahkan rekor dengan disaksikan lebih dari 9 juta penonton sejak penayangan perdananya pada 30 April 2022.

Mengutip Galamedia, akibat kesuksesannya kini MD Pictures berencana akan merilis versi extended film KKN dalam waktu dekat dengan tambahan materi kurang lebih 40 menit. "Lagi diproses KKN extennded version. Kita ada materi lebih 40 menit lebih, tapii gatau bisa 2 jam 40 menit, 2 jam 50 menit" Hal tersebut disampaikan langsung oleh Manoj Punjabi selaku produser.

Tentunya kesuksesan film KKN Di Desa Penari ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung yang mempengaruhinya. Dilansir dari laman resmi Unair, salah seorang dosen Kajian Sinema Univetsitas Airlangga yakni Igak Satrya Wibawa juga menanggapi faktor kesuksesan film ini.

"Kesuksesan film KKN di Desa Penari menurut saya adalah sebuah momen yang tepat bagi para filmmaker untuk kembali kepada track yang benar," ujar Igak. Berikut beberapa faktor yang mendorong kesuksesan film KKN di Desa Penari menurut Igak:

1. Kepopuleran Utas atau Thread

Film ini dibuat berdasarkan thread atau utas yang ditulis oleh pemilik akun @SimpleM81378523 dengan judul yang sama yaitu "KKN di Desa Penari" yang ditulis secara bertahap pada 24 Juni hingga 27 Juli 2019. Kepopuleran utas ini menjadi salah satu faktor mengapa film KKN Di Desa Penari menarik banyak penonton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline