Lihat ke Halaman Asli

Galuh Aditya 69

Ojo Kesuwen. mergo bab apik kudu di bagi marang liyan

Penanganan ATS dan DTS

Diperbarui: 22 Desember 2020   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kabupaten Brebes semakin fokus dalam memanfaatkan data yang bersumber dari SIPBM. Pengumpulan data dengan metode sensus. Pada selasa 22 Desember 2020, Bapperlitbangda Brebes bersama Unicef dan LPPM ITB Semarang sebagai Mitra Unicef mengadakan kegiatan advokasi dengan judul  "Advokasi Pemanfaatan Data SIPBM  Dalam Penanganan ATS". 

Dr. Jasman Indradno dari LPPM ITB Semarang memberi apresisasi kepada Kabupaten Brebes melalui kolaborasi Pemerintah Kabupaten, pemerintah Desa, Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP), orang tua asuh, forum agama dan lainnya dalam  pengembalian ATS ke sekolah formal dan non formal. 

Dari 17.420an ATS yang bersumber dari data Dinas pendidikan dan sekitar 6.500 ATS yang telah kembali bersekolah juga harus dipertahankan sampai mereka lulus di rintisan wajib belajar 12 tahun. Dr. Jasman juga mengharapkan bahwa program GKB harus tetap berlangsung untuk menuntaskan semua ATS dengan pemanfaatan data SIPBM meski program intervensi Penanganan ATS oleh UNICEF akan berakhir di tahun 2020 ini. 

Pada acara "Advokasi Pemanfaatan Data SIPBM  Dalam Penanganan ATS" dengan peserta dari unsur 34 desa yang diundang dengan kategori desa yang telah melakukan pendataan SIPBM lebih dari 80% dan ketua FMPP dari 17 kecamatan tersebut, R. Rela Rahayuningsih kabid Pemsosbud Bapperlitbangda Brebes menekankan untuk melaksanakan program GKB baik Penanganan ATS Dan DTS (Dewasa Tidak Sekolah) bersumber dan memanfaatkan data SIPBM. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline