Seberapa berpengaruhnya peran orang tua terhadap tumbuh kembang bakat dan kreatifitas anak? Orang tua memiliki peranan penting terhadap tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak, terutama anak usia dini. Dalam mengasuh anaknya setiap orang tua biasanya memiliki pola asuh tertentu. Para orang tua juga harus memilah cara men-treat atau memperlakukan anaknya dengan baik karena semua perilaku tersebut akan mempengaruhi perkembangan bakat dan kreativitas anak.
Dikutip dari ibundabalita.com berkembangnya kreativitas anak tergantung dengan sikap dan pemikiran orang tua, maksud dari sikap dan pemikiran yaitu orang tua harus memiliki sikap yang demokratis, seperti mendengarkan pendapat anak, menghargai dan mendukung pendapat atau keputusan anak jika keputusan tersebut bersifat positif , dan orang tua harus mendorong anak agar dia tidak malu atau takut untuk mengungkapkan apa yang dia inginkan.
Keluarga perlu mengajak anak-anak untuk menjadi lebih penasaran dan ingin tahu tentang berbagai hal yang terjadi di sekitar mereka, baik yang mereka lihat, dengar, rasakan, ataupun pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua harus siap menjawab pertanyaan anak dengan cara memberikan sumber daya yang lebih menarik seperti buku-buku atau gambar-gambar yang dapat memicu rasa ingin tahu anak. Namun, di sisi lain, orang tua sebaiknya tidak menolak atau melarang rasa ingin tahu anak kecuali jika hal tersebut dapat membahayakan diri mereka atau orang lain.
Anak harus diberi kesempatan mengembangkan khayalan, merenung, berimajinasi dengan cara anak masing-masing. Orang tua harus membiarkan mereka bermain, menggambar atau mencoret-coret dengan bentuk yang abstrak, tidak logis, tidak realistis. Ancaman seperti mendekte, mencerca, menghakimi karya yang dibuat oleh anak, dan membatasi anak seringkali di dilakukan oleh para orang tua walau tidak semuanya begitu, tetapi hal itu perlu di hindari karena akan berpengaruh kepada tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak. Dengan membiarkan mereka bebas berkarya maka itu akan mempengaruhi fungsi otak kanan nya yaitu seperti berpikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan simultan.
Menurut pendekatan sosiologi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari interaksi sosial, dimana semua potensi dan disposisi kepribadiannya dipengaruhi oleh lingkungan-nya, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan, dan peranan keluarga. Seperti yang dijelaskan dalam teori jean piaget pada tahap operasional konkret, pada tahap ini peran lingkungan, termasuk orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan kreativitas anak karna memerlukan benda-benda konkret untuk meningkatkan imajinasi anak tersebut. Contoh benda konkret yaitu benda benda yang dapat dilihat secara gamblang melalui panca indra mata, anak dapat menggambar bunga jika ada bunga di sekitarnya.
Tidak banyak juga orangtua menerepkan pola asuh otoriter terhadap anaknya sendiri, dampak buruk dari pola asuh ini yaitu anak menjadi malas dan takut untuk menyampaikan aspirasinya, anak menjadi tidan inisiatif dan relatif menunggu perintah, tidak percaya diri dalam bersosialisasi, bakat anak tersebut akan terpendam. Orang tua yang memberikan peraturan ketat seringkali beranggapan bahwa aank harus di didik dengan keras demi kebaikan anak tersebut, tetapi bersikap keras dalam hal ini yaitu tidak setiap saat orang tua bersikap keras pada anak, selalu memarahi anak dan memberikan sanksi bahkan bermain tangan kepada anak sebaiknya lakukan hal hal yang dapat menghasilkan pengalaman-pengalaman baru kepada anak, dan mendorong minat sesuai kebutuhan anak agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya sesai kebutuhannya.
Ada banyak faktor yang dapat menghambat kreativitas anak menurut stenberg adalah, pertama tidak berani mengambil resiko, mengejar sesuatu yang belum diketahui. Kedua, adanya tekanan dari teman teman kelompoknya. Ketiga, kurang eksplorasi, menggunakan imajinasi. Keempat, peran jenis kelamin, otoritarianisme yang tidak menghargai fantasi atau khayalan. Menurut miller dan gerrad, orang tua dapat memberikan rasa aman, orangtua mampu memberikan kepercayaan dan menghargai kemampuan anaknya, orangtua mampu memberikan otonomi dan kebebasan anak
penyebab tidak berkembangnya bakat dan kreativitas anak yaitu:
1. Gaya belajar
Gaya belajar yang buruk dan penuh tekanan dapat menjadi penyebab tidak berkembangnya bakat dan kreativitas anak. Anak akan merasa tertekan dan stres jika harus disuruh belajar terus menerus dan berdampak pada emosi anak tersebut.