Kebayang betapa repotnya bila menghadapi Lebaran, pekerja rumah tangga minta mudik, walaupun hanya seminggu ditinggal mudik, rumah serasa kapal pecah. Hmmmm...kalau sudah begini biasanya mengambil cuti dadakan dari kantor, bukannya untuk refreshing menikmati suasana lebaran tetapi mengambil alih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh pekerja rumah tangga, dari urusan dapur, bersih bersih rumah dan cuci setrika. [caption id="attachment_123002" align="alignleft" width="150" caption="Daun Sambung Nyawa"][/caption] Untuk urusan di dapur tidaklah terlalu repot karena sudah mengantiisipasinya sebelum lebaran, Bahan makanan beku seperti ikan sudah dibumbui sebelum pekerja rumah tangga pulang, tahu dan tempe selalu tersedia mengingat sesudah lebaran langka mencari tahu dan tempe. Beruntungnya untuk sayuran tinggal petik daun katuk untuk di jadikan sayur ataupun daun ginseng untuk di tumis serta daun sambung nyawa dijadikan urap atau lalapan di pekarangan samping. [caption id="attachment_123003" align="alignright" width="150" caption="Daun Ginseng"][/caption] Sekedar info daun sambung nyawa sejak zaman dulu orang memanfaatkan sambung nyawa untuk beragam keluhan, dari mulai maag, kolesterol tinggi, hingga hipertensi. Sedangkan untuk daun ginseng sangat cocok ditumis, dibuat cah (dimasak dengan sedikit air) atau sebagai campuran sayur bening/sup. Rasanya lezat dengan tekstur lembut dan sedikit berlendir. Mengolah sayuran ini harus menggunakan api besar dan cepat karena warnanya akan berubah menjadi kehitaman jika terlalu lama di masak, namun konon katanya akar dan daunya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Yang pasti bagian daun mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya. Kembali ke awal cerita, untuk urusan cuci mencuci, gampang....dengan adanya mesin cuci sangatlah membantu dalam hal cuci mencuci pakaian. Tinggal putar knop cuci dan keringkan. Tapi bukan berarti pekerjaan beres begitu saja, masih ada lagi pekerjaan yang lebih berat yaitu menggosok pakaian. Untungnya dewasa ini banyak sekali menjamur usaha jasa cuci kiloan. Dengan keberadaan mereka meringankan kerja para ibu rumah tangga yang ditinggal mudik oleh pekerja rumah tangga. Dengan hanya mengeluarkan ongkos yang murah cucian telah selesai dikerjakan. Bisnis cucian ini bisa juga menyediakan layanan cuci kering dan setrika. Ada satu trik jika ingin menggunakan jasa ini usahakan untuk tidak memberikan pakaian dalam keadaan basah (kalo lembab ok lah) karena akan membuat timbangan menjadi berat sehingga harus merogok kocek lebih dalam lagi. Dan biasanya petugas jasa ini akan menginformasikan kepada konsumen apakah akan dilanjutakan atau batal. Harga perkilo sangat variatif disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat. Untuk didaerahku saja harga jasa untuk cuci setrika Rp. 7.000,- perkilo, untuk cuci kering saja tanpa setrika Rp. 4.500,- perkilo dan untuk jasa setrika saja Rp. 4.500,- perkilo. Untuk hasilnya jasa ini sangat profesiobnal biasanya mengepaknya dalam plastik polos agar rapi serta hasilnya dijamin bersih dan harum. (bukan promosi ya...) Jadi tak perlu khawatir lagi ditinggal mudik pekerja rumah tangga khan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H