Lihat ke Halaman Asli

Galih Yogo Cahya Adhi

RSUD Sukowati Tangen

PPOK, Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Diperbarui: 10 April 2023   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PPOK adalah singkatan dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis. PPOK adalah suatu kondisi yang mempengaruhi saluran pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan paru-paru yang terjadi selama bertahun-tahun akibat paparan zat-zat beracun seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia.

PPOK dapat menyerang siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang yang merokok atau pernah merokok dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, orang yang sering terpapar polusi udara atau bahan kimia juga berisiko mengalami PPOK. Gejala-gejala PPOK meliputi batuk kronis, sesak napas, produksi dahak, dan kelelahan yang tidak wajar.

Pengobatan PPOK bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan paru-paru yang lebih lanjut. Pengobatan meliputi penggunaan obat-obatan inhalasi seperti bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik. Selain itu, pasien PPOK juga disarankan untuk menghindari paparan zat-zat beracun dan menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat.

Pencegahan PPOK terutama dilakukan dengan menghindari paparan zat-zat beracun seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia. Merokok adalah faktor risiko utama PPOK, oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dapat mencegah terjadinya PPOK. Selain itu, menjaga kualitas udara di dalam ruangan dan memakai masker saat bekerja di lingkungan yang berbahaya juga dapat membantu mencegah PPOK.

PPOK adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat agar gejala PPOK tidak semakin memburuk dan kerusakan paru-paru dapat dihindari. Jika Anda mengalami gejala PPOK atau memiliki faktor risiko PPOK, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline