Entah, bahagia atau asa? Aku tak peduli, peduliku hanya mencintai. Layaknya kau adalah matahari bagiku, selalu cerah hari ku ketika melihatmu, gulita hilang ketika cahayamu memancar, pun setelah itu perasaanku terbakar.
Sialnya, tidak sedikit manusia yang ingin melihatmu terbit dan terbenam. Lagipula, manusia mana pun berhak tuk menikmati indahmu. Memilikimu? Sayangnya, nyaliku tak lebih besar daripada cinta yang telah tertanam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H