Yogyakarta – Dengan diangkatnya mandat penggunaan masker oleh Presiden Joko Widodo menjadi tanda bahwa pandemi Covid-19 mulai mereda dan terkendali. Jika saat pandemi sedang menyerbu dengan deras, pergi ke dokter gigi adalah hal yang sangat beresiko untuk tertular penyakit Covid-19. Namun saat ini beberapa klinik dan poli gigi rumah sakit sudah melayani pasien pasien umum non-emergency untuk melakukan periksa gigi.
Dokter gigi dari Rumah Sakit Asri Medical Centar atau (RS AMC), Amelia Nurusyifa K.R. mengatakan bahwa kini dokter gigi telah dilengkapi dengan teknologi alat pelindung diri (APD) yang sudah dimutakhirkan. Tidak hanya itu APD yang digunakan juga sudah mencapai level keamanan 3 sebagai syarat protokol kegiatan medis.
“kelengkapan APD ini sendiri terdiri dari yang pertama yaitu head cap. Lalu dokter gigi juga dilengkapi dengan google atau face shield sesuai dengan kebutuhan tindakan. dan pelindung bagian kepala yang terpenting yaitu masker N95.” Ucap Amel.
Untuk melengkapi perlegkapan tersebut, lanjut Amel, dokter gigi juga harus melindungi tubuh dengan menggunakan (hazardous materials) Hazmat lengkap dari ujung kaki hingga kepala disertai sepatu boot dan handscoon khusus medis.
Protokol yang telah ditetapkan diharapkan meningkatkan keamanan dalam melakukan pemeriksaan gigi. Sehingga masyarakat tidak takut untuk memriksakan kesehatan gigi secara rutin. “menjaga kesehatan mulut dan gigi sangatlah penting karena boleh gigi dan mulut itu berpengaruh juga kepada kesehatan seluruh tubuh. Untuk itu sebenarnya kunjungan ke dokter gigi itu sangat diperlukan.” Ujar dokter muda tersebut
Salah satu pasien gigi bernama Fadhila Syifa melakukan tindakan pembuantan mahkota atau crown gigi di klinik yang berada di Daerah Sagan, meskipun sedang dilanda pandemic, Fadhila syifa tetap memeriksakan dan mengobati gignya karena keadaan gigi nya yang sudah dalam keadaan darurat.saat melakukan pemeriksaat dirinya tidak takut karena protocol yang telah diterapkan sudah ketat sehingga merasa tenang saat mengobati giginya.”(saat melakukan periksa) rasa aman aman saja soalnya protokol yang diterapkan sudah ketat lah”, pungkasnya mahasiswi prodi akuntansi tersebut.