Lihat ke Halaman Asli

Cahaya di Sudut Jalan

Diperbarui: 3 Maret 2016   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Koleksi Pribadi"][/caption]Hamparan aspal yang menghitam
Menemaniku saat bercengkrama
dengan gulita

Menatap langkah gontai
Menatap sinar yang nanar
Menatap kaki yang gemetar
Menatap tangan yang bergetar

Langkahnya pelan, tak pasti
Seperti langkah mati
Seperti enggan, tapi kencang
Seperti lelah, tapi tegap

Ketika tiba di sudut jalan
Ia berhenti kemudian menatap
Tangannya yang basah oleh embun
Tersorot cahaya temaram lampu sudut jalan

Matanya tak memicing
Matanya tak memejam
Matanya tak berkedip
Kala itu..

Di sudut jalan itu, terdapat cahaya suci
Yang dilindungi embun, dan rintik hujan
Menerangi setiap mahluk
Tanpa membuat silau

Di sudut jalan itu, 
Ia menunjuk, kemudian bergumam,
“Dibalik tikungan itu, 
Ada tempat yang sangat kau rindui
Ada tempat yang sangat berarti”

Rumah…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline