Ngonthel adalah istilah dalam bahasa jawa yang artinya naik sepeda kayuh. Namun ada hal unik juga sekaligus bernostalgia menghidupkan sejarah yaitu menggunakan sepeda kayuh klasik atau biasanya setiap daerah menyebutnya berbeda beda dalam penyebutanya seperti, sepeda onta, onthel, kebo, pit dll.
Sepeda sepeda tersebut merupakan sepeda lawas yaitu ada sejak zaman penjajahan di Indonesia mangkanya sepeda sepeda tersebut biasanya buatan dari Belanda,Jerman dan Inggris. Banyak sekali merk merk sepeda kuno yang ada di Indonesia contohnya, Burgers, Gazelle, Magnet, Simplex, Raleigh, Batavus, Phoenix, Heren, Fongers, Humber, Phillips, dll.
Ngontel juga sangat bermanfaat selain untuk kesehatan juga dapat mengurangi permasalahan yang dihadapi di kota kota besar hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti kemacetan jalan, kemacetan jalan hampir terjadi di kota kota besar di karenakan banyaknya penduduk dan juga banyaknya pengguna kendaraan baik kendaraan bermotor maupun mobil. Namun perlu disadari bahwa penggunaan kendaraan tersebut menimbulkan dampak yang berbahaya, yaitu polusi. Polusi adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh bahan zat kimia keluar dari asap asap pembakaran kendaraan bermotor ataupun pabrik pabrik.
Polusi udara berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia terutama pernapasan yang bisa mengakibatkan sakit asma,paru paru dan batuk. Dalam hal ini pemerintah juga berupaya untuk mengurangi polusi udara di kota, contohnya dengan menanam pohon di pinggir pinggi jalan atau membuat taman kota yang penuh dengan tanaman diharapkan akan mengurangi polusi udara.
Namun yang sangat penting dalam hal ini adalah kesadaran manusia itu sendiri untuk merawat lingkungan dan kesehatannya. Masyarakat perlu mengubah gaya hidupnya seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor saat beraktivitas dengan mengganti menggunakan sepeda kayuh apabila aktivitasnya tidak terlalu jauh. Hal ini bermanfaat juga bagi kesehatan karena juga sebagai olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H