Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya: Ubah Sampah Plastik Menjadi Paving Ramah Lingkungan di Desa Kemabangbelor

Diperbarui: 14 Januari 2025   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa dan peserta (Sumber: dokumentasi pribadi)

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya: Ubah Sampah Plastik Menjadi Paving Ramah Lingkungan di Desa Kembangbelor

Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Program yang berlangsungini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan dengan mengubahnya menjadi paving blok ramah lingkungan.

Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Desa Kembangbelor tidak luput dari permasalahan ini, mengingat tingginya konsumsi plastik sekali pakai di masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa Untag Surabaya memperkenalkan inovasi berupa teknologi pembuatan paving blok dengan bahan dasar sampah plastik yang telah didaur ulang.

Proses Pembuatan Eco-Paving Blok

Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada warga mengenai proses pembuatan paving blok ramah lingkungan. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan sampah plastik, pembersihan, hingga peleburan sampah. Hasil akhirnya adalah paving blok yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan.

"Kami berharap teknologi ini tidak hanya menjadi solusi pengolahan sampah plastik, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Desa Kembangbelor," ujar salah satu mahasiswa.

Respon Positif dari Warga

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga desa. Mereka antusias mengikuti pelatihan dan berkomitmen untuk mengadopsi teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. ". Dengan keterampilan ini, sampah yang selama ini menjadi masalah bisa kita ubah menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujar salah satu peserta.

Warga juga melihat potensi besar dari eco-paving blok sebagai produk yang dapat dipasarkan. Selain membantu mengurangi limbah plastik, inovasi ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian desa melalui penjualan paving blok ke daerah lain.

Dukungan Berkelanjutan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline