Pentingnya peran pengajar (widyaiswara) terhadap keberhasilan suatu program pelatihan tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, untuk mendukung peningkatan kapasitas Widyaiswara, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen menyelenggarakan Workshop bagi calon Widyaiswara untuk memperkuat integritas (Ethical Fundamental), Pencegahan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Gender dan dasar-dasar manajemen risiko dalam pengembangan kompetensi di Balai PUPR Wilayah IV Kementerian PUPR Bandung.
Birokrasi yang dinamis dengan pengelolaan pemerintahan yang bersih, efisien, efisien dan cepat dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang harus didorong untuk mempercepat transisi aparatur Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia, mengingat pelayanan prima harus diberikan kepada masyarakat PNS. "Core Values berakhlak sebagai nilai-nilai dasar ASN dan untuk panduan perilakunya ditetapkan oleh masing-masing intansi", kata staff ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Asep Arofah dalam paparannya.
Selain itu, "Upaya -- upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dapat mendorong kinerja dunia usaha,serta meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga akan berkontribusi pada peningkatan kapasitas perekonomian nasional",tambah Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen (Pusbangkom), Moeh. Adam.
Sejak tahun 2019, Manajemen Pusbangkom telah memberikan materi tersebut dalam setiap pelatihan yang diberikan oleh BPSDM PUPR. Upaya tersebut dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai integritas, perlindungan dari penggunaan obat-obatan terlarang, pengarusutamaan gender, dan manajemen risiko di setiap ASN PUPR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H