Mekanika kuantum adalah cabang fisika yang mempelajari perilaku partikel subatomik pada skala submikroskopik. Teori ini mencoba menjelaskan bagaimana partikel subatomik, seperti elektron, proton, dan neutron, berperilaku dan berinteraksi satu sama lain. Mekanika kuantum juga melibatkan pengukuran dan manipulasi partikel subatomik dengan menggunakan teknologi dan alat khusus.
Sejarah mekanika kuantum dimulai pada awal abad ke-20, ketika fisikawan seperti Max Planck dan Albert Einstein memperkenalkan konsep energi kuantum untuk menjelaskan efek radiasi benda hitam dan efek fotolistrik. Namun, teori mekanika kuantum yang lengkap baru dikembangkan oleh Erwin Schrdinger, Werner Heisenberg, dan Max Born pada tahun 1920-an. Pengembangan ini kemudian diperluas oleh fisikawan lain seperti Paul Dirac, Niels Bohr, dan Richard Feynman.
Mekanika kuantum memiliki banyak kegunaan dalam teknologi modern. Salah satu aplikasi terpenting adalah komputer kuantum, yang menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat daripada komputer konvensional. Selain itu, mekanika kuantum juga digunakan dalam kriptografi kuantum untuk mengamankan komunikasi dan dalam sensor kuantum untuk mendeteksi perubahan kecil pada lingkungan. Mekanika kuantum juga membantu menjelaskan fenomena alam seperti efek fotoelektrik, spektroskopi, dan efek tunel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H