Lihat ke Halaman Asli

Galih Adithia

Sang Petualang

Elektabilitas Pas-pasan, Kok Masih Pede Nyapres ?

Diperbarui: 10 Juni 2023   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : koran.tempo.co

Hanya nama Airlangga Hartarto yang akan menjadi bakal capres dari Partai Golkar. Setidaknya hal itulah yang selalu diucapkan oleh setiap pengurus partai berlogo beringin tersebut. Walaupun secara elektabilitas, posisi Airlangga cukup mengkhawatirkan karena hanya di bawah satu persen. Namun dia cukup percaya diri untuk terus maju di Pilpres 2024.

Dikenal sebagai partai tua dan warisan Orde Baru, Golkar memanfaatkan hal itu sebagai modal politik untuk mengusung Airlangga. Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Meutya Hafid menyebut, partainya memiliki infrastruktur yang kuat baik dari segi SDM (Sumber Daya Manusia) maupun alat pemenangan.

Meutya percaya modal-modal itulah yang membuat partainya yakin ada secercah harapan untuk Airlangga bisa menang bila menjadi bakal capres. Golkar juga membuktikan modal itu dengan memenuhi kursi bacaleg di seluruh Indonesia dengan kadernya. Tanpa ada dapil yang kosong satu pun. "Partai Golkar terkenal sebagai partai yang kuat di grassroot sampai di desa-desa," kata Meutya.

Keputusan Airlangga untuk menjadi capres terlihat cukup kokoh hingga beberapa bulan menjelang pendaftaran peserta Pilpres 2024. Rakernas Partai Golkar yang digelar pada 4 Juni 2023 juga kembali memperkuat internal partai untuk pencalonan Airlangga. Pihak Golkar menepis semua isu yang menyebut rakernas sebagai upaya penyebutan nama capres baru selain Airlangga.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menegaskan, pencapresan Airlangga telah melalui forum partai tertinggi yaitu Munas. Kemudian dikukuhkan kembali di rapimnas. Sedangkan rakernas berada di tingkat lebih bawah dari dua agenda musyawarah partai tersebut.

Namun Doli mengakui bahwa saat ini Airlangga cukup melunak. Penawaran Airlangga seminimal mungkin adalah menjadi calon RI-2 atau bakal cawapres. Bilamana kursi menjadi capres tertutup bagi Airlangga.

"Perlu dipahami bahwa Munas 2019 itu adalah satu keputusan khusus yang judulnya sikap Partai Golkar terhadap Pilpres 2024. Isinya cuma 2 pasal, pertama bahwa Golkar akan mengusung capres dan atau cawapres dalam Pemilu 2024," kata Doli saat konsolidasi rakernas di Kantor DPP Partai Golkar pada Minggu (28/5/2023).

Setelah posisi di internal Golkar aman dan terkonsolidasi sehingga tak ada potensi konflik, Airlangga berupaya mewujudkan ambisi politiknya dengan safari politik. Dia bertemu sejumlah petinggi partai baik sesama pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo maupun dari kubu oposisi.

Airlangga tercatat hadir dalam buka bersama Koalisi Perubahan di Kantor DPP Nasdem pada awal Ramadan lalu. Selain berani bertemu dengan pihak seberang Istana, Airlangga juga menjadi politikus yang paling sering membentuk koalisi.

Pertama, dia membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, beranggotakan Golkar, PAN dan PPP. Meski koalisi ini berada di ujung tanduk karena PPP sudah bersama PDIP mendukung Ganjar Pranowo menjadi bakal capres. Namun Airlangga masih percaya bahwa KIB masih solid dengan segala dinamika pilihan masing-masing partai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline