Lihat ke Halaman Asli

Galih M. Rosyadi (Galih R)

Wartawan, Kreator Konten, Penyair, dan Pegiat Kesenian.

Di Tapal Sunyi | Puisi Galih M Rosyadi

Diperbarui: 10 Januari 2021   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Tapal Sunyi

Berapa musim lagi yang harus kutempuh
sedang jarakmu kian begitu jauh.
Dari ajal ke ajal, dari tikam ke tikam.

Aku sudah begitu letih menabung hasrat
juga ribuan siasat.
Kau masih saja sembunyi
di ujung paling sunyi.

Akankah kita bersua?

Aku yang masih diburu segala tuju
kian begitu jauh dari rindu.
Kau kian begitu asing
meskipun maut telah mengintaiku dalam hening.

Belum genap kutafsir segala jejak
dari pintu ke pintu,
kuketuk dan kuketuk,
sampai perjalanan ini mengasingkanku
dan keterasingan ini membatukanku.
Kau masih begitu dingin.

Apakah kau menunggu?

Belantara ini telah merentangkan kesunyian.
Aku kian berputar dalam pusaran ingatan.
Tak sempat kutandai jejakmu
dari ladang ke ladang,
dari simpang ke simpang.
Aku tak kunjung sampai padamu

Akankah kau menuju?

Galih M. Rosyadi, Tasikmalaya 2018.

Catatan: Puisi ini termuat dalam Antologi "Tasbih Cinta" (2018).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline