Lihat ke Halaman Asli

Galih M. Rosyadi (Galih R)

Wartawan, Kreator Konten, Penyair, dan Pegiat Kesenian.

Curug Badak || Puisi Galih M. Rosyadi

Diperbarui: 9 Januari 2021   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Curug Badak
 
Di simpang jalan menujumu
lembah-lembah itu dipenuhi kabut.
Dan waktu adalah sungai panjang
yang mengalirkan segala keresahanmu
menyusuri batu demi batu.
 
Tapi dari ujung rambutmu
kemurnian meluncur
setelah dengan tekun
menembus ribuan akar
dan  jejaknya tertinggal
abadi di lumut-lumut hijau
yang memancarkan  
cahaya kehidupan.
 
Siapa yang tak sudi  
berdiam diri
di antara pinus menjulang tinggi  
menuruni tangga demi tangga  
sambil sesekali menghayati musim
merasakan sejuknya udara  
yang kau hembuskan  
dengan kesucian cinta.
 
Di sini, segalanya bernyanyi
dalam degup sunyi,
dalam bening simfoni;
melantunkan puja dan puji
atas kebesaran ilahi.
 
Siapa yang sanggup menafikan
dingin dan tajamnya kerinduan
setelah segala pertemuan
melabuhkan kita
sampai ke muara kemesraan,
dan menghanyutkan kita
dalam kubangan kedamaian.
 
 
Galih M. Rosyadi, Tasikmalaya 2019.

Catatan: Puisi ini pernah dimuat Harian Umum Pikiran Rakyat pada bulan September 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline