Lihat ke Halaman Asli

Gara-gara Ahok, Cianjur Jadi Bebas Maksiat?

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana pembubaran FPI yang digagas Ahok bersama pihak Polri memang menimbulkan Polemik di kalangan masyarakat dan para tokoh yang ada di Indonesia. Kalau di kalangan masyarakat luas dukungan atas wacana itu memang jauh lebih kuat daripada yang menolaknya. FPI sering dianggap sebagai biang ricuh di masyarakat. Arogansi FPI yang sering bertindak anarkis tanpa pernah ditegur atau diberi sanksi keras dari Polri dan Pemerintah membuat masyarakat resah dengan keberadaan FPI.

Inilah yang akhirnya membuat banyak masyarakat mendukung wacana pembubaran FPI baik lewat Ahok maupun lewat siapapun yang berwewenang. Ane sendiri setuju kalau FPI dibubarkan. Begitu juga ormas seperti Pemuda Pancasila ataupunOrmas-ormas lainnya dimana kalau memang mereka sering membuat resah masyarakat sebaiknya dibubarkan saja.

Untuk apa sebenarnya Organisasi Masyarakat dibentuk kalau bukan untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Sepanjang Ormas itu memberi manfaat bagi masyarakat dan tidak berwujud sebagai organisasi Preman (kelompok Preman yang dilegalkan keberadaannya), sudah seharusnya dipertahankan. Tetapi kalau ternyata keberadaannya hanya menimbulkan keresahan masyarakat, ya hanya satu kata yang pantas disebutkan, yaitu : Bubarkan!

Sayangnya wacana ini ditolak oleh sebagian Tokoh Nasional. Malah Mendagri Gamawan Fauzi kembali lagi memberi pernyataan bahwa FPI adalah Asset Negara yang harus dipertahankan. Selanjutnya Gamawan mengatakan prosedur untuk membubarkan Ormas tidak mudah dilakukan karena beberapa alasan. Ini cukup mengesalkan sebenarnya, karena berkali-kali FPI membuat masalah tetapi Gamawan Fauzi selalu melindunginya. Mengapa harus melindungi Asset Negara yang sering merusak Fasilitas Negara dan merusak Tatanan Hukum Negara?

Selanjutnya polemic melebar ke daerah dimana diberitakan dari Cianjur Pengurus Wilayah FPI Cianjur merasa Tersakiti oleh wacana tersebut (kayak Prabowo saja yang sering merasa tersakiti). Ya bahwa pengurus FPI Cianjur merasa Tersakiti oleh Ahok dan berencana mengerahkan 5.000 anggotanya untuk menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta.

Mereka akan menyuarakan Penolakan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta karena Ahok dinilai Arogan dan semena-mena dalam memimpin Jakarta. Loh kok bisa kesana arahnya ya?Apa hubungannya masyarakat Cianjur ataupun FPI Cianjur dengan Arogansi seorang Ahok yang merupakan Plt Gubernur Jakarta saat ini?

Ahok mau Arogan kek, mau songong kek, selama warga Jakarta menyukainya karena selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta, apa hak warga Cianjur menolak Ahok sebagai Gubernur Jakarta? Apalagi dengan FPI Cianjur yang ra enek hubungane blass, kok bisa-bisanya FPI Cianjur membuat penilaian terhadap Ahok demi kepentingan warga Jakarta? #mikirrr.. Cak Lontong mode on. Hehehee.

Selanjutnya kemudian, rencana FPI Cianjur dengan kekuatan 5.000 anggotanya yang akan menggeruduk Ahok, ternyata mendapat pertentangan keras dari kalangan masyarakat luas. Dan seperti diatas tadi, pertanyaannya adalah apa hak FPI Cianjur ngurusin Ahok? Kenapa FPI Cianjur selama ini hanya ngurusin hal-hal yang tidak berkaitan dengan tujuan ormasnya bediri?

Belasan tahun Jalur Puncak-Ciloto-Cianjur banyak sekali terdapat Warem-warem (Warung Remang-remang) yang menjadi biang maksiat disana. Kalaupun Pemkab Cianjur kewalahan untuk menertibkan Warem-warem tersebut, mengapa FPI Cianjur tidak pernah bertindak untuk membantunya? Jangan-jangan ada Setoran Uang Keamanan untuk FPI Cianjur ya? Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang menguat di kalangan masyarakat luas.

Dari hal-hal tersebut ternyata berefek domino ke pihak lain, khususnya Pemerintah Kabupaten Cianjur. Dari pihak Perangkat Pemkab Cianjur kemarin menyatakan saat ini Jalur Puncak Ciloto-Cianjur sudah ditertibkan. Sudah tidak ada lagi Warem-warem yang bertahan disana. Sudah tidak ada pelayan-pelayan Seksi yang bertaburan disepanjang jalur Puncak-Cianjur tersebut!

Wah baguslah kalau begitu. Meskipun tidak berhubungan langsung dengan Ahok, mungkin sekarang adalah saat yang paling tepat bagi masyarakat untuk menagih janji Pemkab Cianjur. Pemkab Cianjur dan Pemprov Jawa Barat harus dapat membuktikan ucapannya bahwa jalur Puncak-Cianjur sudah bersih dari Pelayan-pelayan seksi yang bertaburan di malam hari.

Seandainya masih ada Warem-warem tersebut, maka Pemkab Cianjur Tidak Beres!. Dan seandainya masih ada Cekikikan Menggoda di malam hari (bukan kuntilanak maksudnya) di sepanjang jalur Puncak-Cianjur, maka FPI Cianjur memang Brengsek! (bisa jadi mereka terima setoran uang Keamanan).

Kalau memang FPI tidak ingin dibubarkan, buktikan dulu manfaat kalian bagi masyarakat. Buktikan dulu bahwa kalian tidak anarkis. Kalau tidak bisa dibuktikan, sebaiknya kalian bubar saja. Itu lebih baik bagi Indonesia. OK?

Salam Blogger

Sumber :

# 40 Warem di Ciloto Siap Dibongkar : http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/12/40-an-warung-remang-remang-di-ciloto-puncak-siap-dibongkar

# Tidak ada lagi Pelayan Seksi di Jalur Puncak-Cianjur : http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/12/tak-ada-lagi-pelayan-seksi-di-warung-jalan-raya-puncak-cianjur

# 5.000 Laskar FPI akan ke Jakarta Gulingkan Ahok.

http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/12/lima-ribu-laskar-fpi-cianjur-akan-dikirim-ke-jakarta-untuk-gulingkan-ahok




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline