Lihat ke Halaman Asli

5 Kerugian Harga BBM Naik

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BBM Naik ongkos Angkot langsung naik. Dan setelah itu harga semua barang menjadi naik. Susu tak terbeli, angsuran motor tak terbayar, uang belanja tidak cukup dan hutang mulai bertambah.

BBM naik rakyat kecil sengsara. Itu sudah rumus baku. Itu sudah hukum Alam. Tidak ada yang bisa bantah itu.

Pertanyaannya kemudian, Pernahkah sebelumnya Harga BBM naik?

Jawabannya memang sebenarnya sudah beberapa kali harga BBM naik. Dan secara umum dampak kenaikan BBM sangat terasa oleh masyarakat kecil dalam 6 bulan pertama. Tetapi setelah itu semua kehidupan berjalan seperti biasa. Semua aspek saling menyesuaikan satu sama lainnya sehingga kehidupan pun berjalan normal kembali.

BBM TIDAK NAIK ,YANG UNTUNGSIAPA, YANG RUGI SIAPA?

Pertanyaan berikutnya, Kalau harga BBM tidak dinaikkan, siapa yang untung sebenarnya dan siapa yang rugi?

Kalau BBM tidak naik yang pasti untung adalah Para Penyelundup BBM. Dan mungkin juga berikutnya para Mafia Migas dimana mereka bisa mengendalikan pemerintah dengan kekuasaan yang mereka miliki. Selain itu para Produsen Otomotif semakin kayak arena produknya semakin banyak terjual bersamaan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang membutuhkan kendaraan pribadi.

Yang jelas kalau BBM tidak naik kerugian yang diderita rakyat juga banyak, antara lain :

1.Rakyat terus menerus dimanjakan oleh pemerintah. Ini tidak mendidik.

2.Subsidi BBM yang seharusnya untuk rakyat ternyata pada kenyataannya dinikmati lebih banyak oleh orang-orang kaya. Mereka yang mampu membeli beberapa mobil mewah malah menyedot BBM bersubsidi. Begitu juga dengan pabrik-pabrik raksasa yang “meminum” BBM bersubsidi yang seharusnya untuk rakyat. Dan jangan lupa, hak BBM bersubsidi buat rakyat juga dirampok oleh para penyelundup bbm, para penimbun dan para tengkulak sehingga BBM bersubidi menjadi langka di pasaran.

3.Rakyat rugi karena hak mereka diambil orang-orang kaya, sementara APBN Pemerintah untuk Pembangunan juga berkurang karena subsidi BBM bertambah terus setiap tahun akibat peningkatan jumlah kendaraan. Kalau saja BBM tidak disubsidi maka anggaran pembangunan akan lebih banyak dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

4.Kurs Dollar selalu bergerak naik. Ini diakibatkan Impor BBM semakin membengkak dan dibayar dengan US Dollar. Kurs Dollar naik maka harga barang juga naik. Rakyat selalu dirugikan oleh hal ini. Tetapi kalau subsidi dikurangi maka Impor BBM akan lebih seimbang dengan kebutuhan US Dollar sehingga kurs Dollar bisa turun.

5.Pertamina tekor terus. Pertamina sulit berkembang menjadi Perusahaan yang mampu bersaing dengan Perusahaan-perusahaan Internasional. Pertamina adalah BUMN terbesar milik Pemerintah. Bila Pertamina mampu berkembang dan bersaing, maka di kemudian hari Pertamina mampu memproduksi BBM yang lebih banyak lagi sehingga mengurangi Impor BBM. Tidak berkembangnya Pertamina maka rakyat Indonesia semakin hari semakin merugi.

BBM NAIK YANG RUGI SIAPA YANG UNTUNG SIAPA?

Sesuai dengan Hukum Alam seperti pada alinea pertama diatas, kenaikan harga BBM akan selalu dan pasti menimbulkan efek domino pada kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. Hal itu membuat Daya Beli rakyat menjadi semakin rendah. Itulah kerugian langsung yang dirasakan oleh rakyat kebanyakan meskipun sebenarnya hal itu hanya akan berlangsung selama 3-6 bulan saja.

Selain rakyat yang dirugikan, ternyata kenaikan harga BBM memukul telak para penyelundup BBM. Selisih harga tidak seberapa tetapi resiko tertangkap tinggi membuat mereka jera untuk menyelundupkan BBM.

Dan selanjutnya kalau BBM naik yang jelas untung adalah:

1. Pemerintah karena akan mendapatkan dana tambahan untuk Pembangunan. Pemerintah mampu membangun lebih banyak infra struktur maka rakyat akan menjadi lebih terfasilitasi terutama sector-sektor produksi. Hal ini akan berdampak meningkatnya kemampuan produksi masyarakat sehingga beberapa waktu kedepan tingkat kehidupannya akan membaik.

2.Pertamina juga akan meningkat daya saingnya sehingga lebih mampu meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi Pertamina membawa dampak keuntungan bagi rakyat Indonesia.

3.Keuntungan berikutnya adalah ketersediaan BBM untuk seluruh rakyat. Tidak ada penimbun BBM dan penyelundup BBM (karena selisih harga yang tipis) membuat ketersediaan BBM untuk rakyat menjadi terjaga. Kapanpun rakyat membutuhkan BBM, selalu tersedia di SPBU-SPBU terdekat.

4.Keuntungan berikutnya adalah Kurs US Dollar menurun dan berakibat pada harga-harga produk Impor yang turun harganya. Masyarakat akan lebih mampu membeli produk-produk impor bila harganya turun. Pemerintah pun menjadi berkurang bebannya bila Kurs Dollar turun.

5.Rakyat menjadi lebih survive dan tidak manja. Kesulitan beban ekonomi karena subsidi ditarik akan memicu masyarakat berusaha lebih ulet lagi dan akhirnya suatu saat nanti mampu bersaing dengan masyarakat di luar negeri.

Demikian, Salam Blogger.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline