Perubahan iklim merupakan suatu kondisi adanya perubahan suhu atau iklim dan pola cuaca dalam jangka panjang. Kondisi ini terjadi semenjak industri berkembang ditandai dengan ditemukan penemuan teknologi mesin uap, semenjak saat itu maka dimulailah penggunaan mesin.
Bahan bakar minyak menjadi instrument utama untuk penggerak mesin uap tersebut, berkembangnya teknologi maka macam-macam penemuan mesin serta teknologi manufaktur juga akan berkembang. Penemuan mesin ini dirasa mampu untuk membantu manusia untuk mobilasasi dan produksi, maka produksi mesin terus menerus di reproduksi.
Penggunaan mesin tersebut berampak langsung terhadap perubahan iklim yang diakibat emisi gas karbon yang dikeluarkan dari hasil pembakaran mesin.
Dalam jangka waktu yang panjang emisi gas karbon tersebut mengakibatkan rusaknya ekosistem alam ditandai dengan rusaknya lapisan ozon yang diakibatkan produksi karbon yang berlebihan.
Tanggung jawab setiap Negara untuk mengurangi emisi gas karbon merupakan komitmen bersama. Kita harus mewarisi dunia ini dalam keadaan yang baik serta sustainanble.
Belakangan wacana zero emition menjadi hal yang harus di realisasikan, hal yang harus dilakukan adalah pengalihan energi tenaga fosil yang tidak ramah lingkungan menjadi energi yang terbarukan dan ramah lingkungan harus di galakan. Serta usaha-usaha untuk mempertahankan ekosistem lingkungan degan cara tidak melakukan lagi deforistasi.
Untuk melancarkan komitmen zero emition tersebut maka pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, tetapi peran masyarakat sipil juga penting, sehingga kebijakan yang dilakukan pemerintah dapat terimplementasi dengan baik.
Partisipasi masyarakat dalam kebijakan lingkungan ini sangat diharapkan untuk menanamkan kesadaran dan kepemilikan atas lingkungan yang harus berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H