Titip Absen atau biasa disingkat TA adalah suatu fenomena dimana seseorang tidak hadir pada suatu kegiatan tertentu namun tetap mengisi daftar hadir dengan cara dititipkan kepada kawannya. Hal ini biasa terjadi pada sistem daftar hadir yang masih ‘kuno’ berupa tanda tangan atau sekedar mengisi daftar hadir yang bisa dipalsukan. Titip absen biasa terjadi di lingkungan perkantoran dan lingkungan pelajar. TA dilingkungan pelajar contohnya seperti di bangku perguruan tinggi dengan sistem absen kehadiran masih dengan cara manual belum menggunakan teknologi moderen seperti kartu atau sidik jari.
Pada jaman sekarang ini, ‘titip absen’ dikalangan mahasiswa menjadi hal yang lumrah dilakukan. Titip Absen biasa dilakukan oleh sebagian mahasiswa dengan berbagai macam alasan, mulai dari kesibukan lain yang ‘mungkin’ lebih penting dari mata kuliahnya, lebih memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar diluar atau bahkan memang karena mahasiswa tersebut sengaja TA karena malas untuk mengikuti mata kuliah. Sungguh memperihatinkan tingkah laku sebagian mahasiswa apabila memang sengaja ‘titip absen’ dikarenakan malas mengikuti mata kuliah.
Mahasiswa memang dituntut untuk lebih dari sekedar mengasah skill akademik didalam ruang kelas saja namun juga dituntut untuk mengasah soft skill diluar mereka seperti mengikuti organisasi mahasiswa atau mengikuti kegiatan mahasiswa yang lainnya, selagi mereka masih duduk di bangku pendidikan itu sangatlah penting. Akan tetapi, ketika mereka dihadapakan dengan waktu kegiatan dan waktu mata kuliah mereka yang bertabrakan, beberapa dari mereka malah lebih memilih kegiatan diluar daripada kegiatan pembelajaran mata kuliah mereka.
Nah, disini lah ketika mahasiswa yang lebih memilih kegiatan diluar mereka daripada kegiatan pembelajaran mereka terjadilah sebuah tindakan ‘titip absen’ di kalangan mahasiswa. Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang memang sengaja TA karena malas untuk datang kuliah? Disini peran mahasiswa dan dosen sangat berpengaruh untuk merubah ini, mulai dari mahasiswa menasehati kawannya yang melakukan tindakan tidak baik ini sampai dosen yang lebih memperketat dalam hal kehadiran mahasiswa.
Tidak semua mahasiswa berperilaku seperti ini, namun, tidak sedikit juga yang melakukannya. Kembali kepada diri kita masing-masing, banyak saudara kita tidak diterima dan ingin sekali meraih pendidikan di perguruan tinggi, kita sebaiknya lebih bersyukur bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi dengan selalu giat dan niat dalam berkuliah dan jangan sekali-kali melakukan tindakan ‘titip absen’.
Kegiatan diluar ataupun tanggung jawab diluar memang sangat penting, akan tetapi ada yang lebih penting dari itu semua yaitu kegiatan pembelajaran mata kuliah. Apalagi mahasiswa yang malas. Think again.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H