Undangan itu terasa kaku
Dan kamu mengabaikannya
Dengan beberapa kali kamu menghindar
Sampai dirimu berada dalam obrolan
Kamu mencoba balasan singkat
Seperti tersemogakan alasan terciptanya sebuah ruang
Esoknya pikirmu memenuhi memoar
Sampai menjadi arus terpadat dalam benak
Jemarimu malah membuat kacau sebuah keliru
Tentang sebuah surel yang terhapus
Kamu terjebak dalam ruang sempit