Lihat ke Halaman Asli

Wujud Rasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba pikirkan setiap rasa itu bukan mulut yang bicara, bukan raga yang bergerak, bukan itu semua, rasa itu berwujud dan bermacam bentuk.

Apapun sebenarnya ketika merasa.? Batasannya itu bukan tindakan dan perkataan.? Rasa itu wujudnya sangat luas apapun itu tetaplah rasa.

Spintar dan sehebat apapun manusia menyembunyikan rasa.? Rasa dgn sendirinya akan membentuk wujud. hadir tanpa di sadari namun tetap mewujud.

Mungkin mulut tidak bicara, raga tidak bertindak, tetapi rasa dia pnya wujud sendiri entah apa itu tetapi setiap manusia memeliki wujud rasa.

Kamu mau bersembunyi dimanapun rasa itu mewujud dihadapanmu, kamu lari kemanapun rasa itu hadir dihadapanmu, dia selalu mewujud,

Manusia sehebat apapun sepintar apapun tidak akan pernah mampu mencipta rasa. Manusia hanya mampu memilih bukan berarti mencipta rasa

Coba renungkan Allah gak pernah membebani manusia dg rasa. Allah sudah sangat jelas Aturan-Nya mengenai itu. Wujudkan rasa dg aturan-Nya.

Banyak yang berdalih hati-hati, nyatanya bukan hati-hati tetapi tidak pintar menghargai. Kenapa sesuatu yang sederhana sering dibuat rumit

Bukankah setiap tindakan ada aturan dan batasan-Nya, kenapa berdalih hati-hati.? Bila menghormati dan menghargai saja tidak bisa.

Akalmu itu alat untuk membuka setiap hati.. Ilmu itu panduannya. Sedang Allah yang Mewujudkannya. :) sedangkan aku tetap menghargai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline