Lihat ke Halaman Asli

Gaizka RidhanAlbani

Saya sekarang berprofesi sebagai Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pemanfaatan Limbah Sampah Kelapa Menjadi Media Tanam

Diperbarui: 12 Februari 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar di ambil pada saat pembuatan cocopeat/dokpri

Media tanam sangat dibutuhkan dalam bercocok tanam atau budidaya  tanaman. Salah satu media tanam untuk media tanam adalah Cocopeat. Dipadukuhan Sorogenen II, Kelurahan Nomporejo, Kabupaten Kulon Progo DIY banyak dijumpai pohon kelapa. Pohon kelapa memiliki banyak sekali manfaat yang bisa diambil bukan hanya buahnya saja, namun serabut kelapa juga mempunyai manfaat tersendiri.

Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat untuk mengelola limbah kelapa merupakan faktor utama terjadinya penumpukan sampah limbah kelapa. Sabut kelapa sebenarnya dapat bernilai tinggi, jika kita bisa mengolahnya dengan baik dan benar yang nantinya dapat mengurangi penumpukan limbah sabut kelapa tersebut. Maka dari itu, KKN 062 UMY, DPL Rinasa Agistya Anugrah, Ir., S.Pd., M.Eng dan Tokoh masyarakat bapak Agung Nur. melakukan penyuluhan dalam pengolahan limbah sabut kelapa menjadi cocopeat yang dapat digunakan sebagai alternatif media tanam organik yang memiliki manfaat yang baik bagi tanaman.

Cocopeat juga disebut sebagai coco fiber yang berasal dari serat sabut kelapa yang dipisahkan dan dikeringkan. Cocopeat memiliki daya serap air yang cukup tinggi, mampu menampung dan menyimpan air dengan waktu yang cukup lama daripada tanah. Cocopeat dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis tanaman khususnya hidroponik. Dalam cocopeat terdapat sejenis enzim dari jamur yang dapat mengurangi penyakit dalam media tanam tumbuhan. Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga media tanam tetap gembur dan subur.

Kelebihan Cocopeat :

  • Memiliki tekstur yang mirip dengan tanah

Bentuk dan tekstur cocopeat yang menyerupai tanah dan butirannya yang halus membuat tanaman dapat beradaptasi dengan baik seperti halnya jika ditanam pada tanah. Perbedaan cocopeat dengan media tanam tanah hanya pada kandungan nutrisinya. 

Cocopeat tidak mengandung unsur hara seperti tanah. Oleh sebab itu, untuk menanam dengan cocopeat, tanaman tidak hanya disiram air, namun juga larutan nutrisi.

  • Daya serap air yang baik

Cocopeat memiliki daya serap air dengan baik. Serat-seratnya memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi, sehingga membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi frekuensi penyiraman. Hal ini membuatnya menjadi media tanam yang ideal untuk tanaman yang membutuhkan kelembaban konsisten, terutama di daerah yang cenderung kering.

  • Nutrisi yang kaya dan seimbang

Cocopeat bukan hanya sebagai media tanam fisik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyimpan dan melepaskan nutrisi ke tanaman. Petani dapat mengatur dan mengontrol jumlah pupuk yang disertakan dalam campuran cocopeat untuk memenuhi kebutuhan spesifik tanaman. Dengan demikian, cocopeat membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman dengan menyediakan nutrisi yang seimbang sepanjang siklus pertumbuhan.

  • Ramah Lingkungan

Salah satu aspek paling menarik dari penggunaan cocopeat adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Cocopeat dibuat dari serbuk kelapa yang merupakan hasil dari sampah buahnya Dengan menggunakan cocopeat sebagai media tanam, petani tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga membantu dalam mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

  • Perlindungan terhadap penyakit dan hama

Kebersihan media tanam adalah faktor kunci dalam mencegah serangan penyakit dan hama tanaman. Cocopeat memiliki sifat alami yang menghambat pertumbuhan patogen dan hama, menjadikannya pilihan yang aman dan ramah lingkungan bagi petani organik. Penggunaan cocopeat sebagai media tanam juga dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi tanah dan air dengan pestisida kimia.

Kekurangan Cocopeat :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline